<p>Pramusaji membawa pesanan tamu di resto COUZ Steak House, Kemang, Jakarta, Selasa, 13 Oktober 2020. Pemprov DKI Jakarta memperbolehkan kembali masyarakat makan di tempat atau dine-in di restoran, rumah makan dan cafe dengan protokol kesehatan khusus diantaranya maksimal 50 persen kapasitas serta jarak antarmeja dan kursi minimal 1,5 meter kecuali untuk pengunjung yang satu domisili. Selain itu, pengunjung dilarang berpindah-pindah atau berlalu-lalang, alat makan dan minum disterilisasi secara rutin, serta pelayan rumah makan atau kafe wajib mengenakan masker, face shield, dan sarung tangan.<br />
Hal itu berlaku selama  PSBB transisi mulai 12 hingga 25 Oktober 2020. Dine-in diperkenankan mulai pukul 6 pagi sampai 9 malam. Layanan take-away dan delivery order tetap beroperasi selama 24 jam. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Gaya Hidup

Sukses Berbisnis Kuliner Ala Restoran Kelas Dunia

  • JAKARTA – Pandemi Covid-19 ini membuat kita memiliki gaya hidup baru, seperti bekerja dari rumah, lebih banyak makan di rumah, dan bersepeda. Perubahan gaya hidup ini menciptakan peluang-peluang bisnis, salah satunya bisnis kuliner. Meski bisnis ini memikat, jika tidak paham betul triknya, usaha yang Anda rintis bukannya berkembang, malah gersang di tengah jalan. Berikut beberapa […]

Gaya Hidup
Gloria Natalia Dolorosa

Gloria Natalia Dolorosa

Author

JAKARTA – Pandemi Covid-19 ini membuat kita memiliki gaya hidup baru, seperti bekerja dari rumah, lebih banyak makan di rumah, dan bersepeda.

Perubahan gaya hidup ini menciptakan peluang-peluang bisnis, salah satunya bisnis kuliner. Meski bisnis ini memikat, jika tidak paham betul triknya, usaha yang Anda rintis bukannya berkembang, malah gersang di tengah jalan.

Berikut beberapa strategi para pemilik restoran kelas dunia yang dirangkum oleh Wil Brawley dalam buku Restaurant Owners Uncorked.

1.      Investor Jangka Panjang

Investasi merupakan salah satu hal yang dapat mendongkrak kemajuan serta perkembangan bisnis terutama dalam bidang kuliner. Anda harus berpikir jangka panjang ketika memilih investor.

Anggap saja seperti menikah dan membangun keluarga. Mereka harus mempercayai Anda, begitupun sebaliknya. Tanpa kepercayaan, bisnis yang Anda bangun akan sulit berkembang.

2.      Utamakan Karyawan

Anda tidak akan pernah memiliki pelanggan yang bahagia, jika Anda tidak memiliki karyawan yang bahagia. Karyawan merupakan mitra penting yang dapat diajak berkomunikasi untuk mengembangkan bisnis kuliner.

Maka fokuslah terlebih dahulu pada karyawan serta perlakukan mereka dengan baik dan penuh respek. Dengan demikian, sistem bisnis Anda akan berjalan dengan baik. Bonusnya adalah kesetiaan dan kepercayaan dari mereka.

3.      Singkirkan Ego

Well, business is business. Jika saat melakukan pendekatan bisnis Anda lebih mendahulukan ego, maka bisnis Anda akan sulit berkembang. Terlalu mendahulukan ego pada akhirnya hanya akan menciptakan masalah, baik bagi bisnis maupun relasi Anda dengan investor dan pelanggan. Jadi, segera buang jauh-jauh ego Anda.

4.      Punya Keahlian Lain

Milikilah keahlian hebat pada beberapa hal, bukan keahlian rata-rata pada banyak hal. Misalnya, etika berhadapan dengan pelanggan, maupun keahlian proses produksi makanan. Sehingga ketika dalam keadaan darurat dan karyawan Anda kewalahan, Anda bisa turun tangan untuk menyelesaikannya.

5.      Siap Berkompetisi

Sebagai pendatang baru, Anda harus siap menghadapi persaingan bisnis kuliner yang terkenal cukup sadis. Hindari bermain curang karena itu hanya akan berdampak buruk bagi kelanjutan bisnismu.

Selain itu, jangan terburu nafsu untuk melebarkan sayap jika restoran yang baru Anda bangun belum mantap betul performanya. Sebab pertaruhannya tidak main-main, yakni kehancuran pada bisnis Anda secara keseluruhan.