Industri

Sukses di Kuartal I-2022, Global Mediacomm (BMTR) Milik Hary Tanoe Pilih Lini Bisnis Paling Berpotensi

  • Emiten milik konglomerat Hary Tanoesoedibjo PT Global Mediacomm Tbk (BMTR) membukukan laba bersih yang meningkat 83,68% menjadi Rp3,4 triliun pada kuartal I-2022.
Industri
Merina

Merina

Author

JAKARTA- Emiten milik konglomerat Hary Tanoesoedibjo PT Global Mediacomm Tbk (BMTR) membukukan laba bersih meningkat 83,68% menjadi Rp3,4 triliun pada kuartal I-2022.

Dalam mempertahankan kinerja perseroan, Direktur Utama BMTR Hary Tanoesoedibjo mengungkapkan, terdapat empat lini usaha perseroan memiliki potensi besar dalam kontribusi kinerja keuangan perseroan.

"Jadi yang berpotensi itu RCTI+ Mobile Game, Vision+ dan Trebel," kata Hary dalam paparan publik Jumat, 3 Juni 2022.

Hary mengungkapkan, RCTI+ memiliki pemasukan yang cukup besar yang diperoleh dari iklan, selain itu RCTI+ dari film yang tadinya non digital ke digital. Selain itu, banyaknya kanal berlangganan dari RCTI+  sepert INews, Audio, Video, Hot dan Trebel yang dapat meningkatkan pendapatan.

"Potensi terbesar RCTI+ karena di televisi dari total iklan televisi RCTI, MNCTY, GTV dan INews saja Rp7 triliun lebih, jadi kalau secara revenue saya yakin RCTI+ ini paling besar," ujar Hary.

Kedua lini bisnis mobile game, dianggap menjadi salah satu yang paling berpotensi kedepannya, Hary meyakini jika bisnis game mobile  berhasil meraih kesuksesan, akan berdampak luar biasa terhadap kinerja keuangan perseroan.

"Game mobile ini kalau ngehit luar biasa, seperti game Tencent (PUBG) satu game saja sudah mencapai US$2 miliar," tambah Hary.

Selain itu, Bos Grup MNC ini meyakini game mobile tidak memiliki biaya yang relatif dan tidak terlalu mahal, berbeda dengan e-commerce yang membutuhkan biaya jauh lebih besar.

Ketiga, bisnis layanan video on demand  Vision+ menjadi lini bisnis yang berpotensi diandalkan perseroan, karena Vision+ akan dikembangkan hingga ke luar negeri, yang saat ini tengah dalam proses pembicaraan dengan kemitraan.

Lini bisnis terakhir yang dianggap memiliki potensi tinggi ialah Trebel sebagai aplikasi musik internasional yang dapat didengarkan secara offline, dan diresmikan pada 18 April 2022.

Hary bahkan meyakini, aplikasi Trebel dapat menyaingi kepopuleran dari Spotify sebagai aplikasi musik yang kerap digunakan oleh masyarakat Indonesia, karena tidak terdapat iklan yang menggangu dan memiliki fitur shazam untuk memudahkan pendengar mengunduh lagu.

"Saya yakin bisa besar dan mengungguli, ini cuma masalah waktu, karena didorong oleh infrastruktur dan ekosistem yang kuat, jadi ada Trebel  chart   bergandengan dengan Dahsyat,  sehingga akan menarik minat masyarakat,  intinya disinergikan dengan televisi, streaming, RCTI+, Vision+, dengan portal dan sosial media yang besar," tutup Hary.