Sukses Unjuk Taring, KRI R.E. Martadinata Hancurkan Target dengan Rudal VL MICA
- Fregat KRI R.E. Martadinata (331) berhasil menghancurkan target udara menggunakan rudal permukaan ke udara VL MICA.
Tekno
JAKARTA- Fregat KRI R.E. Martadinata (331) berhasil menghancurkan target udara menggunakan rudal permukaan ke udara VL MICA. Penembakan dilakukan pada 29 April 2023 selama apa yang disebut sebagai “Latihan Penembakan Senjata Strategis”.
Latihan berlangsung di perairan utara Bali dan melibatkan dua kapal lainnya yakni KRI Diponegoro (365) dan KRI Sultan Iskandar Muda (367). Keduanya merupakan korvet kelas SIGMA 9113. Berdasarkan publikasi resmi, penembakan ini melibatkan teknisi dari MBDA, Thales, dan Damen.
Penembakan dimulai dengan peluncuran drone target bertenaga jet SCRAB II dari KRI Diponegoro. Target kemudian ditembak MICA dengan pencari infra merah yang ditembakkan dari KRI R.E. Martadinata dari jarak 20 km. Dibangun oleh produsen SCR Spanyol, SCRAB II dapat mencapai kecepatan hingga 120 meter per detik dengan jarak tautan radio 100 km.
TNI Angkatan Laut dalam pernyataannya mengatakan latihan ini merupakan bagian dari komitmen untuk terus meningkatkan kesiapan operasional unit operasi tempur dan sistem persenjataan. Selain itu juga untuk menguji kemampuan dalam menanggapi tugas multi-dimensi.
- Sering Dapat Prasangka Buruk Lantaran Hijabnya, Wanita Nigeria Ini Patahkan Steriotype
- Ekonomi Indonesia Kuartal I-2023, Tumbuh 5,03 Persen
- Hadiri Konferensi Ekonomi di Turki, Pejabat Ukraina dan Rusia Malah Gelut
Ini menandai pertama kalinya TNI AL mempublikasikan penembakan rudal permukaan berbasis VLS. Pada Juni 2022, persiapan latihan serupa diumumkan. Namun tidak ada publikasi lanjutan sehingga masih belum jelas bagi publik apakah TNI AL meluncurkan MICA atau tidak tahun lalu.
Dikutip dari Naval News, VL MICA adalah rudal fire-and-forget yang diproduksi MBDA Prancis. Rudal memiliki kemampuan segala cuaca serta cakupan 360°. Selain itu tembakan salvo yang dapat dipasang dengan pencari frekuensi inframerah atau radio dengan jangkauan intersepsi hingga 20 km.
Pesawat tempur Rafale yang dipesan TNI Angkatan Udara disebut juga akan mampu membawa varian udara ke udara dari rudal tersebut. Ini meletakkan dasar untuk interoperabilitas dan berbagi pengetahuan antara TNI angkatan udara dan angkatan laut.
Pada tahun 2020, MBDA meluncurkan VL MICA NG (Next Generation) dengan kemampuan yang lebih baik untuk menargetkan target atipikal dan konvensional termasuk rudal jelajah dan anti-kapal. Varian baru ini dikatakan memiliki biaya perawatan yang lebih rendah sepanjang siklus hidupnya.
Menurut MBDA, NG dapat mencegat target lebih dari 40 km. Dan dengan pembaruan perangkat lunak sederhana, rudal dapat diinstal pada sistem VL MICA yang ada.
Menurut data Stockholm International Peace Research Insitute (SIPRI) secara total Indonesia telah menerima pengiriman 40 rudal VL MICA. Rudal disebar ke dua fregat SIGMA yang masing-masing dapat membawa 12 rudal. Meski jumlahnya terbatas, rudal ini merupakan lompatan yang cukup besar dalam kemampuan pertahanan udara armada TNI Angkatan Laut. Sebelumnya kapal-kapal ini hanya mengandalkan close-in weapon system dan MANPADS khususnya Mistral yang dipasang di 2 Simbad. Selain itu juga ada konfigurasi 4 Tetral.
Sempat beredar kabar VL MICA akan dipasang di tiga fregat multiperan kelas Bung Tomo untuk menggantikan VLS Seawolf yang sudah usang. Namun, hingga saat ini belum jelas apakah rencana tersebut akan dilanjutkan atau tidak.
Sementara untuk KRI R.E. Martadinata, tahun ini juga dijadwalkan untuk melakukan latihan penembakan langsung dari rudal anti kapal Exocet MM40 Block 3.