Suku Bunga Acuan BI Naik, Intip Saham-Saham Liquid Ini
- Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 16-17 November 2022 telah menaikkan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) 50 Basis Points (Bps) menjadi 5,25%.
Pasar Modal
JAKARTA - Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 16-17 November 2022 telah menaikkan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) 50 Basis Points (Bps) menjadi 5,25%. Hal ini menjadi katalis positif untuk sektor keuangan khususnya perbankan.
Analis Pasar Modal Mirae Asset Sekuritas Indonesia Nafan Aji Gusta menilai komitmen BI tersebut untuk menjaga stabilitas inflasi domestik. Hal ini tentu saja tidak menunjukan katalis negatif pada sektor-sektor di pasar modal.
"Karena sektor di tanah air relatif solid," ujarnya kepada TrenAsia.com, Senin, 21 November 2022.
- Ruangguru Tambah Deretan Startup Yang Lakukan PHK Massal, Bukti Ancaman Resesi Kian Nyata?
- Jelang Pembukaan Piala Dunia 2022, 8 Pemain Timnas Ekuador Diduga Disuap Qatar Rp115 miliar Agar Kalah
- Satgas ESC B20 Bukukan Rp180,3 Triliun Lebih Proyek Transisi Energi
Dirinya mengatakan, kenaikan suku bunga ini akan memberikan dampak positif terutama emiten-emiten dengan tingkat likuiditas tinggi. Contohnya saja dalam daftar LQ45.
Sementara itu, saham-saham di Buku IV seperti BBCA, BBRI, Mandiri, hingga BBNI pastinya cukup terbantukan karena termasuk likuid yang kuat.
"Jadi biarpun suku bunga tinggi, mereka pun pasti adjusment terkait kebijakan suku bunga bank itu sendiri. karena itu acuan," ujarnya.
Walaupun ada penyesuaian,bila melihat kinerja pertumbuhan kredit sudah double digit yang menambah sentimen positif di sektor tersebut. Di sisi lain kinerja perbankan sangat imprensif di atas ekspektasi terutama kuartal III-2022.
"Jadi memang lagi-lagi pertumbuhan kredit menjadi penompang ya dan juga walaupun misalnya harapan kenaikan suku bunga bank selama NPL-nya bisa ditekan sedemikian rupa ya ini tentunya menjadi suatu hal catatan positif ya karena memang dilaksanakan oleh bank yang efektif," ujarnya.