Suku Bunga Diramal Turun, Angin Segar buat Sektor Riil Tanah Air?
- Para ekonom optimis dengan prospek penurunan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) atau suku bunga acuan Bank Indonesia (BI). Penurunan suku bunga BI disebut akan berdampak pada tertahannya kenaikan suku bunga kredit oleh perbankan.
Nasional
JAKARTA - Para ekonom optimis dengan prospek penurunan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) atau suku bunga acuan Bank Indonesia (BI). Penurunan suku bunga BI disebut akan berdampak pada tertahannya kenaikan suku bunga kredit oleh perbankan.
Hal tersebut seperti yang diungkapkan Pengamat Perbankan Paul Sutaryono yang menyoroti potensi penurunan suku bunga BI sebagai angin segar bagi ekonomi RI, khususnya di sektor riil.
"Suku bunga kredit yang relatif stabil akan menjadi nilai positif bagi sektor riil atau dunia bisnis untuk lebih bergairah," kata Paul kepada TrenAsia, Jumat, 19 Mei 2023.
Diperkirakan, BI akan menurunkan suku bunga acuan dalam waktu dekat berdasarkan berbagai faktor pendorong yang terjadi baik di dalam maupun luar negeri.
Salah satu faktor yang mempengaruhi potensi penurunan suku bunga adalah menipisnya inflasi di Amerika Serikat (AS) menjadi 4,9% pada April 2023 dari 5,6% pada Maret 2023.
Kondisi ini memberikan indikasi bahwa suku bunga acuan AS, The Fed Fund Rate (FFR), tidak akan mengalami kenaikan drastis.
- Pertamina Akan Bor 2 Sumur Migas Non Konvensional di Blok Rokan
- Meta Bakal Buat Chipset Sendiri, Ini Fungsinya
- Pertamina Hulu Energi Temukan 4 Sumber Migas Jumbo di Lapangan Tua
Selain itu, Indonesia juga mengalami penurunan inflasi menjadi 4,33% pada bulan April 2023 dari 4,97% pada bulan Maret 2023. Hal tersebut bisa menjadi pertimbangan BI untuk menurunkan suku bunga acuan demi menjaga stabilitas ekonomi.
Namun, penurunan suku bunga acuan BI tidak langsung berarti suku bunga kredit perbankan akan turun secara signifikan. Paul menyebutkan proses transmisi suku bunga kredit perbankan akan berjalan secara perlahan.
Meskipun transmisi penurunan suku bunga ke suku bunga kredit perbankan membutuhkan waktu, kestabilan suku bunga kredit akan memberikan dorongan positif bagi pelaku bisnis di Tanah Air.
"Terlebih pandemi diprediksi segera berubah menjadi endemi. Alhasil, mobilitas orang makin leluasa yang dapat mendorong kebangkitan bisnis," ungkap Paul.