Ilustrasi penerbitan surat utang korporasi atau obligasi di pasar saham. Ilustrator: Deva Satria/TrenAsia
Obligasi

Sukuk Ritel SR020 Mayoritas Diborong Milenial, Ini Rinciannya

  • Jika dilihat dari segi generasi, penjualan SR020-T3 dan SR020-T5 didominasi oleh investor milenial dengan total 32.861 investor.
Obligasi
Alvin Pasza Bagaskara

Alvin Pasza Bagaskara

Author

JAKARTA - Direktorat Jenderal Pengelolaan, Pembiayaan, dan Risiko Kementerian Keuangan (DJPPR Kemenkeu) mengumumkan bahwa sebanyak 63.009 investor telah mengambil bagian dalam pembelian Sukuk Ritel seri SR020 selama periode penawaran yang berlangsung dari 1 hingga 27 Maret 2024.

Sebagai hasilnya, total penjualan SR020 mencapai Rp21,35 triliun dari kedua seri. Rinciannya adalah, SR020-T3 dengan tenor 3 tahun terjual sebesar Rp17,78 triliun, sementara SR020-T5 dengan tenor 5 tahun terjual sebesar Rp3,57 triliun. Terlihat bahwa investor lebih tertarik pada tenor pendek 3 tahun.

“Rata-rata pemesanan per investor pada SR020 yaitu sebesar Rp325,87 juta untuk SR020-T3 dan Rp305,50 juta untuk SR020-T5," tulis DJPPR Kemenkeu melalui keterangan tertulis pada Selasa, 2 April 2024. 

Baca Juga: Sukuk Ritel SR020 Hadir Besok, Simak Proyeksi dan Peluang di Pasar Obligasi

Jika dilihat dari segi generasi, penjualan SR020-T3 dan SR020-T5 didominasi oleh investor milenial dengan total 32.861 investor. Untuk SR020-T3, jumlahnya mencapai 26.298 investor (48,19%), sementara untuk SR020-T5 terdapat 6.563 investor (56,09%).

Sementara itu, berdasarkan kisaran nominal pemesanan, baik untuk SR020-T3 maupun SR020-T5, mayoritas investor terkonsentrasi pada kisaran Rp5 juta hingga Rp100 juta. Untuk SR020-T3, persentasenya mencapai 42,10%, sementara untuk SR020-T5 sebesar 41,31%. 

Namun, menurut DJPRR Kemenkeu, dalam hal volume pemesanan dengan nominal di atas Rp1 miliar, terdapat peningkatan signifikan, yakni sebesar 48,39% untuk SR020-T3 dan 58,96% untuk SR020-T5.

Baca Juga: Targetkan Rp10 Miliar, Bank Syariah (BSI) Siap Pasarkan Sukuk Wakaf Ritel 004

Segi Wilayah 

Dari segi wilayah pemesanan, pemesanan SR020-T3 didominasi oleh wilayah Indonesia Bagian Barat, kecuali DKI Jakarta, dengan partisipasi investor sebanyak 32.351 orang (59,28%) dan volume pemesanan mencapai Rp8,43 triliun (47,41%).

Sementara untuk SR020-T5 didominasi wilayah Indonesia Bagian Barat, selain DKI Jakarta, dari sisi jumlah investor sebanyak 7.025 investor (60,03%), namun dari sisi volume pemesanan didominasi wilayah DKI Jakarta sebesar Rp1,69 triliun (47,25%). 

"Jumlah investor baru SR020T3 dan SR020T5 terhadap SBN ritel sebanyak 16.039 investor dengan total volume pemesanan Rp3,58 triliun. Sementara jika dibandingkan terhadap SBSN ritel, jumlah investor baru sebanyak 22.707 investor dengan total volume pemesanan Rp5,31 triliun," jelas DJPPR Kemenkeu.

Baca Juga: Hingga 2023, Pemerintah Telah Terbitkan Sukuk Ritel Hijau Senilai Rp20,8 Triliun

Capaian Lebih Tinggi

Pencapaian penjualan SR020 ini menunjukkan peningkatan dibandingkan dengan seri sebelumnya, yaitu SR018 yang terbit pada Maret 2023 dengan total penjualan mencapai Rp21,49 triliun. 

Namun demikian, catatan DJPRR Kemenkeu menunjukkan penjualan SR020 masih berada di bawah capaian seri SR019 yang diterbitkan pada 1-20 September 2023 dengan total penjualan mencapai Rp25,33 triliun.

Seperti yang diketahui, pemerintah meluncurkan SR020 dalam dua seri, yaitu SR020-T3 dengan tenor tiga tahun dan kupon sebesar 6,3% per tahun, serta SR020-T5 dengan tenor lima tahun dan kupon sebesar 6,4% per tahun. 

Tanggal jatuh tempo SR020-T3 adalah 10 Maret 2027, sementara SR020-T5 jatuh tempo pada 10 Maret 2029. Minimal pemesanan dari kedua seri ini adalah sebesar Rp1 juta, sementara maksimum pemesanan untuk SR020-T3 adalah Rp5 miliar, dan Rp10 miliar untuk SR020-T5.

DJPRR Kemenkeu menambahkan bahwa tanggal setelmen SR020 ditetapkan pada 3 April 2024, dengan pembayaran kupon pertama dilakukan pada 10 Mei 2024 dan setiap tanggal 10 setiap bulannya.