Lokananta
Nasional

Sulap Lokananta jadi Creative Hub, Perusahaan Pengelola Aset (PPA) Gandeng M Bloc

  • PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) menggandeng M Bloc Group untuk mengembangkan fasilitas dan pelayanan Lokananta.
Nasional
Chrisna Chanis Cara

Chrisna Chanis Cara

Author

SOLO—PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) menggandeng M Bloc Group untuk mengembangkan fasilitas dan pelayanan Lokananta. Salah satu pengembangannya yakni mendorong perusahaan rekaman tertua di Indonesia tersebut menjadi creative and commercial hub (sentra kreativitas dan niaga). 

Sebagai informasi, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, telah menugaskan holding BUMN Danareksa, lewat anak usahanya, PT PPA untuk merevitalisasi Lokananta. Pemugaran studio yang terletak di Kecamatan Laweyan, Solo, itu ditargetkan rampung Juni 2023. 

“Sebagai agen restrukturisasi pemerintah, PPA berkolaborasi dengan PP Urban, arsitek Andra Matin, dan M Bloc untuk merevitalisasi aset Lokananta,” ujar Erick Thohir dalam keterangan resmi, dikutip TrenAsia, Rabu 9 Februari 2023.

Dalam kerja sama tersebut, PPA dan M Bloc bakal mendorong Lokananta menjadi creative and commercial hub bagi para musisi, seniman serta UMKM. Bangunan yang berdiri sejak 29 Oktober 1956 itu juga diharapkan menjadi destinasi wisata alternatif bagi masyarakat. Nantinya, M Bloc akan menjadi operator untuk menggelar konser musik, diskusi, podcast dan beragam kegiatan lain yang berkaitan dengan kesenian. 

M Bloc Group sendiri telah berpengalaman membidani creative hub di sejumlah daerah di Indonesia. Salah satu yang terkenal yakni M Bloc Space, tempat nongkrong yang sudah sangat familiar bagi warga Jakarta. 

Direktur Utama M Bloc Group, Handoko Hendroyono, mengatakan Lokananta pasca revitalisasi bakal memiliki lima pilar bisnis yakni area pertunjukan amphitheater dan studio rekaman,  museum dan arsip, merchandise dan pengelolaan kekayaan intelektual, galeri UMKM, dan sentra kuliner. 

“Kelima pilar ini akan mendukung Lokananta menjadi creative and commercial hub,” ujarnya. 

Handoko menilai Lokananta punya potensi 7.000 hingga 10.000 pengunjung saat akhir pekan jika pengembangan pengelolaannya sudah berjalan optimal. Menurut dia, Solo memiliki potensi industri kreatif yang tak kalah dari Jogja. 

“Solo bisa sukses menyelenggarakan acara-acara bertaraf internasional,” ucapnya.