Sulit Berhenti Merokok? Ini Tips dari Pakar Kesehatan
- Pakar kesehatan mengatakan konsep pengurangan risiko yang memanfaatkan produk tembakau alternatif merupakan salah satu solusi untuk berhenti merokok.
Gaya Hidup
JAKARTA - Merokok memiliki dampak negatif yang signifikan terhadap kesehatan penggunanya. Namun untuk berhenti secara langsung tidaklah mudah karena perokok telah mengalami adiksi terhadap nikotin.
Head of Medical Community Alodokter Alni Magdalena mengatakan konsep pengurangan risiko yang pemanfaatan produk tembakau alternatif seperti vape, produk tembakau yang dipanaskan, dan snus, sebagai salah satu solusi yang dapat diterapkan pada perokok, terutama di kalangan perokok dewasa.
"Perlu diketahui bahwa nikotin bukan penyebab utama dari berbagai penyakit terkait merokok, melainkan TAR," katanya dalam keterangan resmi, Kamis, 2 Desember 2021.
Berdasarkan data National Cancer Institute (NCI) Amerika Serikat, TAR mengandung berbagai senyawa karsinogenik yang dapat memicu kanker. Dari 7.000 bahan kimia yang ada di dalam asap rokok, 2.000 diantaranya terdapat pada TAR. Jadi, TAR adalah zat kimia dan partikel padat (solid carbon) yang dihasilkan saat rokok dibakar.
- BUMN PNM Rilis Obligasi Rp3 Triliun, Kupon Bunga Sampai 7 Persen
- What? Mahasiswa UGM Gagas Ubin untuk Penghasil Listrik
- Harga IPO Indo Pureco Pratama Rp100 per Saham, Listing 9 Desember
Agar terhindar dari bahaya akibat merokok, Alni menyarankan perokok dewasa untuk berhenti langsung dari kebiasaan merokok (zero risk).
Namun, apabila strategi tersebut sulit dilakukan, maka konsep pengurangan risiko melalui produk tembakau alternatif seperti produk tembakau yang dipanaskan maupun rokok elektrik, dapat menjadi solusi potensial untuk berhenti merokok.
Produk tembakau alternatif menerapkan konsep pengurangan risiko karena menerapakan sistem pemanasan dalam penggunaannya, berbeda dengan rokok yang melalui proses pembakaran.
Hasil dari penggunaannya berupa aerosol, bukan asap seperti pada rokok. Dengan begitu, jumlah zat kimia berbahaya yang dihasilkan dari produk tembakau alternatif jauh lebih sedikit dibandingkan rokok.
"Jadi dalam hal risiko, produk tembakau alternatif memiliki potensi risiko yang lebih rendah dibandingkan dengan rokok. Produk ini dapat menjadi pilihan yang berpotensi lebih rendah risiko untuk perokok dalam upaya mengurangi (risiko) kesehatan akibat rokok," ungkap Alni.
Dia menambahkan, menurut studi, produk tembakau alternatif dua kali lebif efektif dalam membantu berhenti merokok dibandingkan dengan terapi pengganti nikotin, permen karet nikotin, nikotin tempel dan obat varenicline.
"Oleh karena itu, produk tembakau alternatif ini bisa menjadi pilihan bagi para perokok yang sulit menghentikan kebiasaan merokoknya," papar Alni.
Sementara itu, Konsultan Emeritus di Rumah Sakit St Vincent dan Ketua Lembaga Australia21, Alex Wodak yang menjadi narasumber dalam Malaysia Harm Reduction Forum beberapa waktu lalu, mengatakan ada delapan juta orang meninggal akibat rokok setiap tahunnya di dunia.
"Merokok masih menjadi masalah kesehatan publik yang besar dengan dampak yang signifikan pada orang-orang berpenghasilan rendah dan kurang beruntung," katanya.
Demi menciptakan perbaikan kualitas kesehatan publik, Alex mendukung penggunaan produk tembakau alternatif dalam membantu perokok dewasa untuk berhenti merokok. Pasalnya, produk ini dikembangkan dengan basis konsep pengurangan risiko.
"Dengan adanya bukti penerapan pengurangan risiko melalui produk tembakau alternatif, produk ini dapat memberikan kesempatan yang menakjubkan bagi kesehatan masyarakat untuk mengurangi penyakit dan kematian," ungkapnya.