<p>Starbuck, salah satu gerai yang dikelola oleh Mitra Adiperkasa. / Pixabay</p>
Dunia

Sulit Beroperasi Karena Sanksi, Starbucks Cabut dari Rusia

  • Perusahaan kopi Starbucks menyusul perusahaan Barat lain yang mulai meninggalkan Rusia akibat invasi terhadap Ukraina.

Dunia

Fadel Surur

MOSKOW - Perusahaan kopi Starbucks menyusul perusahaan Barat lain yang mulai meninggalkan Rusia akibat invasi terhadap Ukraina. 

Sejak perang dimulai, perusahaan Barat semakin sulit beroperasi di Rusia akibat penerapan sanksi dengan tujuan untuk mengisolasi negara itu dari sistem keuangan global.

Sebelumnya, Starbucks sempat menangguhkan operasinya pada bulan Maret lalu. 

“Starbucks telah memutuskan untuk keluar dan tidak lagi memiliki kehadiran merek di pasar,” bunyi pernyataan perusahaan. 

Menurut laporan dari BBC, Starbucks akan tetap membayar upah sekitar 2.000 pekerjanya di Rusia untuk enam bulan ke depan.

Beberapa waktu lalu Walikota Moskow mengatakan bahwa sekitar 200.000 penduduknya berisiko kehilangan pekerjaan akibat perginya perusahaan-perusahaan Barat.

Pertama kali dibuka pada 2007 silam, Starbucks memiliki 130 kedai kopi yang dimiliki dan dioperasikan oleh pemegang lisensi. 

Sementara itu, Alshaya Group asal Kuwait yang merupakan pemegang lisensi Starbucks di Rusia belum mengumumkan mengenai apakah akan ada pembukaan kedai di bawah merek baru.

Perginya Starbucks dari Rusia adalah yang terbaru setelah sebelumnya restoran cepat saji McDonald’s juga meninggalkan Rusia secara permanen.