Sulsel Dapat Jatah 88.000 Ton Pupuk Subsidi
- Pupuk Indonesia telah menyiapkan stok pupuk mencapai 188.808 ton, yang mencakup 130.250 ton pupuk urea, 56.326 ton pupuk NPK (Nitrogen, Fosfor, Kalium), dan 2.231 ton pupuk NPK formula khusus kakao. Jumlah ini lebih dari dua kali lipat dari alokasi pupuk yang telah ditetapkan oleh Pemerintah untuk bulan November, yaitu sebesar 81.167 ton.
Nasional
MAKASSAR - Untuk memastikan ketersediaan pupuk yang cukup bagi para petani, Sulawesi Selatan (Sulsel) mendapatkan jatah pupuk bersubsidi yang cukup besar.
Pupuk Indonesia telah menyiapkan stok pupuk mencapai 188.808 ton, yang mencakup 130.250 ton pupuk urea, 56.326 ton pupuk NPK (Nitrogen, Fosfor, Kalium), dan 2.231 ton pupuk NPK formula khusus kakao. Jumlah ini lebih dari dua kali lipat dari alokasi pupuk yang telah ditetapkan oleh Pemerintah untuk bulan November, yaitu sebesar 81.167 ton.
"Semua stok tersebut jumlahnya di atas ketentuan yang diatur Pemerintah. Dimana posisi stok pupuk bersubsidi urea di Sulawesi Selatan tersebut setara dengan 333 persen dari alokasi, dan NPK 280 persen dari alokasi bulan November, ujar Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Pupuk Indonesia, Wono Budi, dilansir bumn.go.id, Jumat, 3 November 2023.
Pemerintah telah mengatur regulasi ketat terkait pendistribusian pupuk bersubsidi untuk memastikan bahwa pupuk tersebut mencapai tangan petani yang membutuhkan.
- Pilpres 2024: Budi Arie Janji Kominfo Tak Condong Pasangan Tertentu
- Bank KB Bukopin Kantongi Laba Bersih Rp3,76 Triliun per Kuartal III-2023
- Kredit Kantor Luar Negeri BNI Tembus Rp21,77 Triliun, Ini Pemicunya
Sesuai dengan Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 10 Tahun 2022, petani yang memenuhi syarat untuk menerima pupuk bersubsidi harus tergabung dalam kelompok tani, terdaftar dalam Sistem Informasi Manajemen Penyuluh Pertanian (SIMLUHTAN), dan menggarap lahan dengan luas maksimal dua hektar.
Selain itu, regulasi ini juga mengidentifikasi sembilan komoditas strategis yang memenuhi syarat untuk menerima subsidi pupuk, termasuk padi, jagung, kedelai, cabai, bawang merah, bawang putih, kopi, tebu, dan kakao. Hal ini bertujuan untuk memastikan penggunaan pupuk bersubsidi secara efisien sesuai dengan kebutuhan pertanian.
Pupuk Indonesia memiliki infrastruktur distribusi yang kuat di Sulawesi Selatan, termasuk gudang, distributor, dan kios yang tersebar luas. Fasilitas distribusi ini didukung oleh Distribution Planning & Control System, yang memungkinkan pemantauan stok secara efisien dan real-time.
Di wilayah Sulawesi Selatan, luas lahan pertanian mencapai sekitar 2.137.350 hektar, yang dikelola oleh sekitar 933.888 petani yang berlokasi di 24 kabupaten/kota.
Penyediaan stok pupuk yang lebih dari cukup ini memberikan jaminan bagi petani Sulawesi Selatan bahwa mereka dapat melanjutkan kegiatan pertanian mereka tanpa kendala kekurangan pupuk. Ketersediaan pupuk bersubsidi yang mencukupi memiliki peran penting dalam mendukung pertumbuhan sektor pertanian di wilayah tersebut dan memastikan ketahanan pangan.