Sultan Arab Doyan Bling-Bling, Nyaris 95 Persen Kontrak Dagang PEA di TEI untuk Produk Perhiasan
- Sultan Arab suka mengenakan perhiasan, terbukti kontrak dagang ekspor Indonesia-Persatuan Emirat Arab (PEA) didominasi produk perhiasan yaitu 94,7% nyaris 95%.
Makroekonomi
JAKARTA - Sultan Arab suka mengenakan perhiasan, terbukti kontrak dagang ekspor Indonesia-Persatuan Emirat Arab (PEA) didominasi produk perhiasan yaitu 94,7% nyaris 95%.
Hal ini sesuai data yang dicatatkan Kementerian Perdagangan (Kemendag) pada hari kedua pelaksanaan pameran Trade Expo Indonesia (TEI) di ICE BSD, Tangerang, Banten pada Kamis 19 Oktober 2023.
Nilai kontrak dagang perhiasan ini tembus US$280 juta atau setara Rp4,44 triliun (kurs Rp15.850) dari total penandatangan kontrak US$295,6 juta atau setara Rp4,69 triliun.
Hal ini menjadikan PEA sebagai pembeli produk ekspor terbesar pada pameran dagang terbesar Indonesia tersebut.
- Teka-Teki Cawapres Prabowo, Gerindra Lempar Kode Lewat Pantun
- Ketegangan Timur Tengah Meluas, Kapal Amerika Tembak Jatuh Rudal Houthi
- BI: Insentif DP 0 Persen Rumah dan Kendaraan Lanjut Sampai Akhir 2024
Dikutip TrenAsia.com dari laman Antara pada Sabtu, 28 Oktober 2023, Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Didi Sumedi mengatakan pihaknya berhasil mencatatkan nilai kontrak dagang sebesar US$625 juta atau setara Rp9,3 triliun pada hari kedua pelaksanaan TEI.
“Kami optimis TEI tahun ini akan mencapai target dan laris manis. Masih akan ada penandatanganan kontrak-kontrak dagang berikutnya hingga akhir pameran fisik TEI ke-38 pada Minggu, 22 Oktober 2023,” ujar Didi melalui keterangan tertulis.
Adapun penandatanganan kontrak dagang hari kedua ini melibatkan eksportir Indonesia dengan 15 negara mitra yaitu Kanada, Hungaria, Ghana, Nigeria, Vietnam, Australia, Meksiko, Jerman, Jepang, Mesir, Persatuan Emirat Arab (PEA), Thailand, Perancis, Amerika Serikat, dan Inggris.
Nilai kontrak terbesar selanjutnya pada pameran yang melibatkan ribuan pelaku UMKM ini dimiliki oleh Mesir dengan US$193,5 diikuti Inggris US$50 juta, Meksiko US$21 juta, dan Ghana US$12,5 juta.
Lebih lanjut Didi menjelaskan produk-produk Indonesia yang termasuk dalam kontrak dagang hari kedua ini antara lain meliputi perhiasan, makanan dan minuman, karpet, dekorasi rumah, peralatan kaca, teh, bulu mata palsu, peralatan dapur, biji kopi, obat batuk, pupuk organik, produk kertas, fesyen modest, dan bubuk kakao.