Dunia

Sumber AS Akui Patriot Ukraina Rusak, Rusia Bantah Rudal Kinzhal Ditembak Jatuh

  • Sumber Amerika Serikat (AS) mengakui sistem pertahanan udara Patriot yang digunakan Ukraina rusak. Sementara Rusia bersikukuh tidak ada rudak Kinzhal mereka yang ditembak jatuh.
Dunia
Amirudin Zuhri

Amirudin Zuhri

Author

KYIV- Sumber Amerika Serikat (AS) mengakui sistem pertahanan udara Patriot yang digunakan Ukraina rusak. Sementara Rusia bersikukuh tidak ada rudak Kinzhal mereka yang ditembak jatuh.

CNN mengutip sumber pertahanan Amerika melaporkan akibat rentetan serangan rudal pada Selasa 16 Mei dini hari, Patriot yang belum lama dikirim mengalami kerusakan. Tetapi dipastikan sistem itu tidak hancur. 

Saat ini Amerika sedang menilai apakah bagian yang rusak tersebut akan ditarik keluar dari Ukraina atau cukup di perbaiki di tempat. Sumber tersebut tidak menjelaskan jenis kerusakan yang terjadi. Tetapi rudal Rusia menghantam satu atau dua peluncur Patriot. 

Pejabat Amerika itu juga mengatakan Rusia telah mengeluarkan lebih banyak amunisi dari biasanya dalam upaya untuk membanjiri dan membingungkan pertahanan udara Ukraina.

“Rusia meluncurkan serangan udara yang lebih besar dari beberapa arah secara bersamaan. Mereka, menargetkan pusat komando dan kontrol di Kyiv dan lokasi bernilai tinggi lainnya,” katanya.

Rusia mungkin memperluas serangan untuk memaksa Ukraina menunda serangan balasannya yang sedang direncanakan. Namun pejabat itu meyakini Ukraina telah mampu menahan serangan itu, mencegat sebagian besar rudal dan drone yang masuk dengan pertahanan udara berlapis yang disediakan oleh negara-negara Barat.

Memperluas serangan, menurut pejabat itu juga akan berdampak negativ bagi Rusia karena akan menjadikan stok rudal presisi mereka semakin terbatas.

Sebelumnya Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pihaknya telah menghancurkan sistem Patriot buatan Amerika menggunakan rudal Kinzhal.  Sementara Kementerian Pertahanan Ukraina tidak bersedia memberikan komentar. Ini menjadi isyarat bahwa yang disampaikan pejabat Amerika memang benar.

Di bagian lain Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu juga membantah Ukraina menembak jatuh  enam rudal hipersonik Kinzhal pada serangan Selasa dini hari. Bahkan dia mengatakan Rusia tidak meluncurkan Kinzhal  sebanyak yang diklaim  ditembak jatuh Ukraina.

Kepada media pemerintah Rusia RIA Novosti Shoigu mengatakan jumlah pencegatan yang diklaim  Ukraina  tiga kali lebih banyak dari rudal yang kami luncurkan. “Ukraina juga selalu salah dalam memilih misil,” katanya. 

Ukraina sebelumnya mengklaim meluncurkan 18 rudal Rusia yang diluncurkan ke negara itu. Termasuk enam Kinzhal. Seluruh rudal disebut bisa dihadang.

Prancis Kirim Rudal

Dalam perkembangan lain Prancis memutuskan untuk  mengirim rudal SCALP-EG untuk Ukraina. Ini adalah nama Prancis untuk rudal Storm Shadow.

Presiden Prancis Emmanuel Macron mengumumkan keputusan tentang pengiriman senjata itu pada Senin 15 Mei 2023.  Pengiriman SCALP-EG dipastikan akan semakin memperluas senjata serangan militer Ukraina.

Keputusan ini diambil mengikuti langkah Inggris yang mengirimkan rudal Storm Shadow. Dan senjata tersebut telah digunakan untuk menyerang target di Rusia. Tetapi kapan SCALP-EG Prancis akan dikirim ke Ukraina masih belum diketahui.

Storm Shadow atau SCALP EG adalah rudal jelajah jarak jauh  yang dikembangkan bersama oleh Inggris dan Prancis. Rudal dengan kemampuan rendah diamati ini bisa menyerang target pada jarak lebih dari 250 km.

Rusia Datangkan Bala Bantuan

Setelah mengalami kemunduran di dua sayap pertempuran, Rusia sepertinya berkomitmen untuk memperkuat daya gedor mereka di daerah Bakhmut. Kepala Republik Rakyat Donetsk (DNR) Denis Pushilin pada 16 Mei menyebut  pasukan Rusia telah memperkuat pasukan mereka di daerah tersebut untuk menstabilkan situasi. 

Sementara  seorang bloger militer terkemuka Rusia mengklaim bahwa empat batalyon Rusia yang tidak ditentukan telah dikerahkan ke sisi-sisi di sekitar Bakhmut untuk mencegah serangan terobosan Ukraina.

Klaim Rusia tentang bala bantuan Rusia konsisten dengan pernyataan Wakil Menteri Pertahanan Ukraina Hanna Malyar pada 15 Mei. Dia mengatakan  Rusia mengerahkan pasukan lintas udara tambahan untuk mempertahankan kedua  sisi Bakhmut.

Kementerian Pertahanan Rusia terus mengatakan bahwa pasukan Rusia di sekitar Bakhmut difokuskan untuk memukul mundur serangan balik Ukraina.  Sementara Komandan Kelompok Pasukan Timur Ukraina Kolonel Jenderal Oleksandr Syrskyi menyatakan  pasukan Ukraina terus menggunakan konsep pertahanan aktif dalam melakukan serangan balik di daerah yang tidak ditentukan di dekat Bakhmut.

Juru Bicara Kelompok Pasukan Timur Ukraina Kolonel Serhiy Cherevaty kembali menegaskan  tujuan utama operasi  Ukraina di daerah Bakhmut adalah untuk menguras pasukan Rusia di daerah tersebut.

Pengiriman bala bantuan ini semakin mengkonfirmasi pernyataan Kepala Wagner Yevgeny Prigozhin kemunduran pasukan kekalahan Rusia di sayap pertempuran. Dia menyebut Kementerian Pertahanan Rusia berbohong dengan mengatakan pasukan mundur untuk berkumpul kembali. Sebenarnya yang terjadi menurutnya adalah sebuah kekalahan. Dan garis pertahanan di sayap telah runtuh.

Namun Prigozhin mengatakan meski pasukan Ukraina bergerak maju di bagian sayap, pasukan Wagner masih terus bergerak maju di pusat pertempuran. Mereka masih yakin bisa segera merebut siswa wilayah kota yang masih dikuasai pasukan Ukraina.