Karyawan mengamati pergerakan harga saham di Profindo Sekuritas, Jakarta, Kamis 16 Maret 2023. Hari ini (17/3) IHSG dibuka menguat 49,65 poin atau 0,76 persen ke posisi 6.615,3. Sementara itu kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 9,87 poin atau 1,09 persen ke posisi 917,3. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia
Bursa Saham

Sumber Mineral (SMGA) Anak Usaha SGER Melantai Besok Pagi, Oversubscribed 23,52 Kali

  • Saham emiten nikel dan batu bara PT Sumber Mineral Global Abadi Tbk (SMGA) mengalami oversubscribed sebanyak 23,52 kali dari total saham IPO atau kelebihan permintaan sebanyak 156,77 kali dari porsi pooling.

Bursa Saham

Alvin Pasza Bagaskara

JAKARTA – Saham emiten nikel dan batu bara PT Sumber Mineral Global Abadi Tbk (SMGA) mengalami kelebihan permintaan alias oversubscribed sebanyak 23,52 kali dari total saham IPO atau oversubscribed sebanyak 156,77 kali dari porsi pooling.

Asal tahu saja SMGA yang merupakan anak usaha emiten pertambangan PT Sumber Global Energy Tbk (SGER) akan resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa, 30 Januari 2024 esok hari. 

Direktur Utama SMGA Julius Edy Wibowo mengumumkan bahwa SMGA berhasil mencatat nilai pesanan sebesar Rp4,3 triliun selama periode penawaran. Adapun target dana yang diharapkan dari IPO SMGA adalah sebesar Rp183,7 miliar.

“Antusiasme investor terhadap saham SMGA tak lepas dari prospek kinerja SMGA yang dinilai masih berpotensi tumbuh ke depan, adapun SMGA memiliki bisnis utama perdagangan nikel dan batu bara,” ujarnya dalam keterangan resmi pada Senin, 29 Januari 2024. 

Julius menyebut permintaan nikel diperkirakan akan meningkat dari 2.340 kiloton (KT) pada 2020 menjadi 6.250 KT pada 2040. Peningkatan signifikan dalam permintaan tersebut terutama disebabkan oleh lonjakan kebutuhan dari industri kendaraan listrik (EV) dan baterai. 

Sementara itu, lanjut Julius, penggunaan batu bara di Indonesia diproyeksikan akan tumbuh sebesar 4,7% per tahun, dipimpin oleh ekspansi armada pembangkit listrik batu bara yang mencapai 10 gigawatt (GW).

Selain fokus dalam pengembangan kegiatan perdagangan nikel dan batu bara untuk pasar domestik Indonesia, tambah Julius, SMGA juga akan mengembangkan produksi batu gamping pada kuartal I-2024.

“Rencana ini berlanjut sejalan dengan meningkatnya permintaan akan batu gamping, dan perusahaan mengidentifikasi peluang yang menjanjikan di wilayah Morowali Utara,” ungkapnya. 

Hal ini dikarenakan wilayah tersebut memiliki sejumlah smelter yang membutuhkan pasokan batu gamping. “Sehingga, perseroan memutuskan untuk mengakuisisi dan melakukan pengembangan atas tambang batu gamping pada wilayah tersebut untuk dapat disuplai ke beberapa smelter terdekat," katanya.

IPO SMGA

Pernah diberitakan TrenAsia sebelumnya, PT Sumber Mineral Global Abadi Tbk (SMGA) mematok harga penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) Rp105 per lembar.

Berdasarkan prospektus, nilai penawaran umum perdana saham anak usaha PT Sumber Global Energy Tbk (SGER) berada di puncak atau batas atas dari harga penawaran awal alias bookbuilding di rentang Rp100-Rp105 per lembar.

Sebagaimana diketahui, emiten yang menggunakan kode saham SMGA ini melepas maksimal 1,75 miliar saham atau setara dengan 20% dari total sahamnya. Alhasil, emiten nikel dan batu bara yang salah satu wilayah operasinya di Kecamatan Bungku Pesisir, Kabupaten Morowali, Provinsi Sulawesi Tengah berpotensi meraup cuan maksimal Rp183,75 miliar.

Sementara itu,  dana hasil dari IPO yang diterima akan digunakan oleh anak usaha SGER untuk kebutuhan modal kerja dalam rangka pengadaan nikel dan batu bara sesuai kegiatan bisnis yang dijalankan perseroan sebagai pembayaran atas pembelian nikel dan batu bara dari pemasok.