<p>Kawasan Summarecon Serpong / summareconserpong.com</p>
Korporasi

Summarecon Agung (SMRA) Raih Peringkat idA dengan Outlook Stabil dari Pefindo

  • PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menyematkan peringkat idA kepada emiten properti PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) serta beberapa obligasi yang telah dirilis perseroan.
Korporasi
Drean Muhyil Ihsan

Drean Muhyil Ihsan

Author

JAKARTA – PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menyematkan peringkat idA kepada emiten properti PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) serta beberapa obligasi yang telah dirilis perseroan. 

Mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa, 14 September 2021, Pefindo memberikan peringkat idA untuk perseroan dan Obligasi berkelanjutan III tahap II tahun 2019 seri A dan B.

“Kami juga menegaskan peringkat “idA” untuk Obligasi berkelanjutan III tahap I Tahun 2018 dengan nilai Rp416 miliar yang akan jatuh tempo pada 6 Desember 2021,” tulis pengumuman tersebut.

Perseroan berencana melunasi obligasi menggunakan dana hasil aksi korporasi di Juni 2021. Pada 30 Juni 2021, perusahaan memiliki saldo kas dan setara kas sebesar Rp2,8 triliun. Prospek atas peringkat perusahaan adalah stabil.

Obligor dengan peringkat idA memiliki kemampuan yang kuat dibandingkan obligor Indonesia lainnya untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjangnya. Namun, kemampuan obligor mungkin akan mudah terpengaruh oleh perubahan buruk keadaan dan kondisi ekonomi dibandingkan obligor dengan peringkat lebih tinggi. 

Peringkat tersebut mencerminkan posisi pasar SMRA yang kuat di dalam industri properti, kualitas aset yang baik, dan pendapatan berulang yang cukup. Namun, peringkat dibatasi oleh leverage keuangan yang moderat dan perlindungan arus kas yang cukup, risiko pengembangan proyek baru di area baru, dan karakteristik industri properti yang sensitif terhadap perubahan kondisi makroekonomi. 

“Peringkat dapat dinaikkan jika SMRA secara konsisten mencapai target marketing sales, pendapatan, dan EBITDA. Pencapaian tersebut juga harus disertai oleh leverage keuangan yang lebih konservatif.”

Peringkat dapat diturunkan jika perseroan membukukan marketing sales yang lebih rendah dari target serta progres penyelesaian pembangunan properti yang lebih lama dari perkiraan. Sehingga dapat menyebabkan pengakuan pendapatan yang tidak mencapai target. 

Peringkat juga dapat berada di bawah tekanan jika utang perusahaan lebih besar dari proyeksi, yang mengakibatkan struktur permodalan lebih agresif. Pefindo juga dapat menurunkan peringkat jika pandemi COVID-19 yang berkepanjangan memengaruhi kinerja bisnis SMRA secara signfikan karena segmen properti sangat berkorelasi dengan kondisi ekonomi.