Summarecon Kantongi Marketing Sales Rp1,7 Triliun, Rumah Tapak Mewah Jadi Andalan
JAKARTA – Emiten properti PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) mengantongi marketing sales atau pra-prenjualan sebesar Rp1,7 triliun hingga akhir Agustus 2020. Capaian ini didukung proeyk rumah tapak segmen menengah ke atas. Direktur Utama Summarecon Agung Adrianto Adhi mengatakan perolehan tersebut mencakup 68% dari target marketing sales yang ditetapkan perseroan hingga akhir tahun 2020 yaitu sebesar […]
Industri
JAKARTA – Emiten properti PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) mengantongi marketing sales atau pra-prenjualan sebesar Rp1,7 triliun hingga akhir Agustus 2020. Capaian ini didukung proeyk rumah tapak segmen menengah ke atas.
Direktur Utama Summarecon Agung Adrianto Adhi mengatakan perolehan tersebut mencakup 68% dari target marketing sales yang ditetapkan perseroan hingga akhir tahun 2020 yaitu sebesar Rp2,5 triliun. Adapun, target tersebut dipangkas dari yang semula sebesar Rp4,5 triliun.
“Kontribusi terbesar dari produk rumah tapak (landed house) dengan kisaran harga Rp1 miliar sampai dengan Rp2 miliar per unit,” kata Adrianto, Rabu, 9 September 2020.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
- Anies Baswedan Tunggu Titah Jokowi untuk Tarik Rem Darurat hingga Lockdown
- IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC
Untuk mengejar sisa dari target marketing sales tahun ini, perusahaan properti kelas kakap ini bakal merilis sejumlah proyek baru baik residensial maupun komersial. Pada kuartal IV-2020, perseroan juga akan merilis proyek baru yakni Summarecon Bogor.
Perseroan berencana meluncurkan produk baru di Bogor dengan kisaran harga Rp1,4 miliar-Rp1,9 miliar. Proyek ini diharapkan dapat menyumbang pendapatan sebesar Rp400 miliar. Adapun, produk baru tersebut akan dikembangkan di lahan seluas 420 hektare dengan masa pengembangan hingga 10 tahun.
Perseroan mengaku akan fokus pada penjualan produk dengan kisaran harga Rp1,4 miliar hingga Rp1,9 miliar. Hal itu dilakukan lantaran segmen tersebut dinilai memang lebih mudah diserap pasar.
Adrianto menambahkan, sampai saat ini perseroan telah merilis sejumlah cluster baru di wilayah Serpong, Makassar, Bandung, dan Bekasi. “Menurut kami peluncuran produk baru terbilang sukses mengingat pandemi yang sedang terjadi,” tuturnya.