PT Petrosea Tbk (PTRO)
Energi

Sunindo Pratama (SUNI) Raih Laba Bersih Rp33,4 Miliar sepanjang Kuartal I2024

  • Pendapatan usaha ini berasal dari segmen penjualan dan jasa yang berkontribusi masing-masing sebesar 99,7% dan 0,3%

Energi

Debrinata Rizky

JAKARTA - PT Sunindo Pratama Tbk (SUNI) emiten bergerak di bidang aktivitas penunjang industri minyak dan gas bumi (migas) berhasil membukukan laba bersih sekitar Rp33,4 miliar atau meningkat sebesar 68,6% secara tahunan (year on year/ YoY) hingga periode kuartal I-2024.

Direktur Utama Sunindo Pratama, Willy Johan Chandra mengatakan, hal ini selaras dengan perolehan pendapatan usaha sebesar Rp162,7 miliar pada kuartal I-2024 atau meningkat 15,1% YoY dari periode yang sama tahun 2023.

"Pendapatan usaha ini berasal dari segmen penjualan dan jasa yang berkontribusi masing-masing sebesar 99,7% dan 0,3%," katanya di Jakarta pada Rabu, 8 Mei 2024.

Kenaikan pendapatan usaha ini ditopang pertumbuhan segmen penjualan yang meningkat sebesar 15,1% YoY seiring dengan pertumbuhan volume penjualan OCTG tubing dan casing yang tumbuh masing-masing sebesar 35,6% YoY dan 117,8 kali YoY.

Dari sisi ekuitas perseroan sebesar 5,7% menjadi Rp621,5 miliar jika dibandingkan periode kuartal IV 2023. Total liabilitas Perseroan mengalami penurunan sebesar 12,5% menjadi Rp175,5 miliar pada kuartal I-2024  disebabkan oleh adanya transaksi pembayaran utang jangka panjang Perseroan sebesar Rp10,7 miliar.

Dengan komposisi ekuitas dan liabilitas tersebut, Perseroan berhasil menjaga rasio-rasio keuangan sesuai ketentuan kredit dengan Debt to Equity Ratio (DER) pada level 0,29 kali atau jauh berada di bawah ketentuan kredit yaitu maksimal 2,5 kali.

Dari sisi arus kas dari aktivitas operasional tetap positif sebesar Rp12,3 miliar, atau meningkat sebesar 119,0% YoY. Perseroan juga melakukan investasi sebesar Rp34,8 miliar untuk pembelian mesin dan pembangunan pabrik, nilai investasi tersebut mengalami penurunan sebesar 51,1% YoY dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp71,1 miliar.

Hal ini disebabkan karena pembangunan plant 2 masih dalam proses penyelesaian tahap awal. Dari aktivitas pendanaan, arus kas bersih mengalami penurunan sebesar 106,1% YoY disebabkan oleh transaksi pembayaran utang yang dilakukan Perseroan pada kuartal I-2024.