<p>Suasana di salah satu Stan Akulaku Finance Indonesia. / Dok. Akulaku</p>
Industri

Suntik Akulaku Rp3,1 Triliun, Ini Rencana MUFG dengan Paylater di Indonesia

  • Anak perusahaan MUFG, MUFG Bank resmi menyuntik Silvarr Technology Co., Ltd. (Akulaku) senilai US$200 juta atau setara dengan Rp3,1 triliun pada Senin (26/12)

Industri

Ananda Astri Dianka

JAKARTA – Anak perusahaan MUFG, MUFG Bank resmi menyuntik Silvarr Technology Co., Ltd. (Akulaku) senilai US$200 juta atau setara dengan Rp3,1 triliun  pada Senin (26/12). 

Lewat Akulaku sebagai perusahaan fintech, MUFG berencana untuk memperluas ekspansi layanan keuangan di Indonesia dan negara-negara Asia lainnya. Khususnya, menyediakan layanan keuangan digital seperti Beli Sekarang Bayar Nanti (paylater) dan pinjaman tunai juga akan memperkuat penangkapan finansial kebutuhan dalam skenario online, selain yang ada di toko offline. 

"Bagi MUFG, yang menganggap Asia sebagai pasar rumah kedua, Indonesia khususnya penting karena membanggakan PDB terbesar di Asia Tenggara dan diperkirakan akan terjadi tingkat pertumbuhan yang tinggi di masa depan," tulis manajemen MUFG dalam keterangan resmi, dikutip Selasa 27 Desember 2022.

Sebelum masuk ke fintech lewat Akulaku, MUFG Bank telah lebih dulu masuk ke bisnis perbankan komersial di Tanah Air dengan menjadikan Bank Danamon sebagai konsolidasi anak perusahaan pada April 2019. 

MUFG Bank menjelaskan, perusahaan fintech dapat menjadi alat penetrasi inklusi keuangan bagi masyarakat Indonesia. Dengan fintech, perusahaan berharap dapat membidik UKM dan individu yang tidak dapat dilayani perbankan konvensional. 

Kilas balik, pada Februari 2020, MUFG membentuk aliansi modal dan bisnis dengan Grab, operator aplikasi super yang berfokus pada transportasi online dan pengiriman makanan di Asia Tenggara, untuk menyediakan layanan keuangan generasi mendatang yang menggabungkan pengetahuan keuangan MUFG dan pengetahuan dengan teknologi canggih dan pemanfaatan data Grab. 

Selanjutnya, pada November 2022, MUFG mengumumkan akuisisi HC Filipina dan HC Indonesia, perusahaan pembiayaan konsumen terkemuka yang menyediakan pinjaman POS, dengan tujuan memperkuat penangkapan kebutuhan finansial di toko offline.