Suntik Modal Rp700 Miliar, Jokowi Genjot Produksi Amunisi Pindad
- Jokowi menuturkan saat ini dunia sedang mengalami kekurangan peluru. Bahkan dalam setiap kunjungannya ke negara lain, ketersediaan peluru menjadi topik yang selalu dibahas antarpemimpin negara.
Industri
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan industri pertahanan Indonesia memiliki peluang yang baik di masa depan dan harus terus dikembangkan. Pemerintah siap mendukung pengembangan industri pertahanan, salah satunya dengan penguatan PT Pindad (Persero).
Menurut Jokowi, produksi PT Pindad saat ini mengalami peningkatan karena telah mendapatkan suntikan modal dari pemerintah Rp700 miliar melalui skema penyertaan modal negara (PMN).
Sebelum mendapatkan PMN, Jokowi menyebut produksi amunisi peluru Pindad sebanyak 275 juta butir. "Setelah kita beri PMN sebesar Rp700 miliar, produksinya meningkat 415 juta butir peluru. Hampir 2 kali lipat karena memiliki line tambahan dari PMN yang telah kita berikan,” tutur Jokowi dalam keterangan resmi, dikutip Selasa 25 Juli 2023.
- TikTok Uji Coba Streaming Music di 3 Negara Baru
- Unilever Perbolehkan Karyawan Asal Rusia Ikuti Wajib Militer
- AS Jual Bitcoin Sitaan Silk Road, Aset-Aset Kripto Terkapar ke Zona Merah
Pemindahan Pabrik
Jokowi menuturkan saat ini dunia sedang mengalami kekurangan peluru. Bahkan dalam setiap kunjungannya ke negara lain, ketersediaan peluru menjadi topik yang selalu dibahas antarpemimpin negara. “Sekarang dunia memang kekurangan peluru,” ujarnya.
Selain menyuntikkan modal, pemerintah berencana memindahkan lokasi pabrik Pindad yang ada di Bandung menuju kawasan industri Subang. Pemindahan tersebut bakal dilakukan secara bertahap sebagai salah satu bentuk pengembangan Pindad. “Sehingga Pindad betul-betul memiliki sebuah lahan yang luas untuk pengembangan," ujar Jokowi.
Jokowi meminta jajarannya untuk mencari mitra kerja dan menjalin kerja sama dengan pihak lain agar pengembangan Pindad dapat berjalan dengan lebih cepat. Presiden menggarisbawahi industri pertahanan Indonesia memiliki prospek yang baik dan harus dikembangkan, baik yang berkaitan dengan peluru, kendaraan, maupun persenjataan. "Semua permintaannya banyak,” kata Jokowi.