Keuangan Syariah
Finansial

Supaya Makin Berkah, Ini 5 Tips Mengelola Keuangan Syariah

  • Prinsip utama dalam keuangan syariah adalah larangan riba (bunga), spekulasi berlebihan, dan investasi yang diharamkan seperti judi dan alkohol.
Finansial
Alvin Pasza Bagaskara

Alvin Pasza Bagaskara

Author

JAKARTA - Keuangan syariah adalah sistem keuangan yang berlandaskan prinsip-prinsip syariah Islam. Prinsip utama dalam keuangan syariah adalah larangan riba (bunga), spekulasi berlebihan, dan investasi dalam bisnis yang diharamkan oleh agama Islam, seperti alkohol atau perjudian.

Keuangan syariah mengutamakan prinsip keadilan, keberlanjutan, dan berbagi risiko antara pihak-pihak yang terlibat dalam transaksi keuangan. Beberapa produk keuangan syariah meliputi mudharabah (bagi hasil), musharakah (kerjasama), dan wakalah (amanah).

Menurut Islamic Finance Development Indicator Report 2022, kini Indonesia di posisi ketiga dari deretan negara dengan perkembangan ekonomi Syariah terbaik dunia. Pertumbuhannya di tanah air juga didukung dengan kenaikan total aset keuangan syariah hingga 15% pada tahun 2022.

Artinya masyarakat Indonesia telah memahami manfaat mengenai keuangan syariah. Nah, berikut 5 strategi keuangan Syariah yang akan membantu Anda mencapai keberhasilan finansial dan keberkahan spiritual di masa mendatang! 

1. Pastikan Pemasukan yang Halal

Manajemen keuangan Syairah merupakan konsep perencanaan keuangan yang menerapkan prinsip-prinsip Syariah. Untuk memulainya, pastikan terlebih dahulu seluruh pendapatan telah diperoleh melalui cara yang halal agar memberikan hasil kekayaan yang berdampak positif bagi diri sendiri dan keluarga. 

Bekerja atau mencari nafkah dalam kehidupan sehari-hari merupakan sebuah kewajiban, namun hindari berbagai bentuk kegiatan ekonomi yang tidak bertanggung jawab dan mengandung unsur spekulasi.

2. Mengembangkan Aset Secara Produktif

Kondisi keuangan tentu akan mengikuti siklus kehidupan manusia. Saat berada di usia produktif, manfaatkan kesempatan untuk terus mengumpulkan pendapatan secara bertanggung jawab dan berkelanjutan demi memenuhi kebutuhan finansial, baik jangka pendek maupun panjang. 

Biasakan pola hidup sederhana dan berdisiplin dalam perencanaan keuangan sehingga dapat mengatur pemasukan dan pengeluaran dengan baik, serta tak lupa mengembangkan nilai kekayaan lewat investasi untuk tujuan yang produktif sesuai dengan prinsip Syariah.

3. Perlindungan Diri & Keluarga yang Bijaksana

Langkah berikutnya, jangan lupakan pentingnya perlindungan aset agar terhindar dari penurunan nilai. Di tengah berbagai tantangan dan dinamika perekonomian saat ini, pemeliharaan nilai kekayaan akan melindungi diri dan keluarga dari berbagai jenis kerugian atau risiko yang mungkin saja terjadi di masa mendatang. 

Sebagai bentuk proteksi, selalu kelola keuangan secara bijaksana, termasuk dengan menyiapkan dana darurat, melakukan investasi yang aman, pengaturan risiko yang cerdas, serta pemilihan asuransi dengan prinsip Syariah yang tepat.

4. Alokasi Dana Untuk Berbagi

Pengaturan keuangan Syariah yang ideal juga selalu mendorong masyarakat untuk menunaikan kewajibannya berbagi kepada sesama. Hal ini merupakan bentuk membersihkan harta yang dapat dilakukan dengan menyisihkan sebagian kekayaan yang dimiliki melalui zakat, infaq, dan shodaqah. 

Pemberian tersebut harus disalurkan kepada orang lain yang berhak menerima dan membutuhkan, sehingga dapat membantu mengurangi kesenjangan sosial dan mendorong pemerataan ekonomi di tengah kehidupan bermasyarakat.

5. Pembagian Harta Waris yang Adil

Tak kalah penting untuk diperhatikan yaitu pemahaman bahwa harta yang dimiliki pada akhirnya akan ditinggalkan kepada orang lain. Pengelolaan keuangan Syariah mengajarkan bagaimana masyarakat mendistribusikan kekayaannya, termasuk lewat pemberian waris dengan pembagian berdasarkan hukum yang berlaku. Pengaturan pola pembagian harta warisan ini sebaiknya telah disiapkan terlebih dahulu, sehingga dapat dilakukan secara merata dan adil kepada seluruh ahli waris.