Layar menampilkan pergerakan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis 12 Januari 2023. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia
Korporasi

Superbank Dikabarkan IPO Incar Dana Rp4,88 Triliun, Ini Komentar Analis

  • Superbank mencatatkan laba komprehensif sebesar Rp15,2 miliar per 30 September 2024, yang menunjukkan perbaikan signifikan dibandingkan rugi komprehensif sebesar Rp385,9 miliar per 31 Desember 2023.

Korporasi

Alvin Pasza Bagaskara

JAKARTA - PT Super Bank Indonesia (Superbank), bank digital yang merupakan hasil kerja sama antara Grab dan PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK), dilaporkan tengah mempersiapkan penawaran saham perdana (IPO) dengan target dana mencapai Rp4,88 triliun. 

Menurut laporan Bloomberg, Superbank mempertimbangkan untuk melaksanakan IPO di Bursa Efek Indonesia (BEI). Sumber yang mengetahui rencana tersebut menyebutkan bahwa perusahaan ini berencana untuk meraup dana dari IPO antara US$200 juta hingga US$300 juta, yang setara dengan sekitar Rp3,25 triliun hingga Rp4,88 triliun (dengan asumsi kurs Rp16.270 per dolar AS). 

Superbank juga diharapkan dapat meraih valuasi antara US$1,5 miliar hingga US$2 miliar dalam pencatatan saham perdananya. Saat ini, rencana IPO ini masih dalam tahap pengkajian dan belum ada keputusan resmi yang diambil.

Investment Analyst Lead Stockbit Sekuritas, Edi Chandren, menyebutkan bahwa per 30 September 2024, EMTK memiliki 31,27% saham di Superbank. Jika IPO tersebut terwujud dengan valuasi transaksi yang telah disebutkan, kepemilikan EMTK sebesar 31,27% akan mengimplikasikan nilai sekitar US$469 juta hingga US$625 juta, atau sekitar Rp7,6 triliun hingga Rp10,1 triliun (berdasarkan kurs Rp16.200 per dolar AS). 

“Ini setara dengan 23% hingga 30% dari kapitalisasi pasar EMTK per Selasa, 14 Januari 2025,” jelas mereka dalam ulasannya pada hari ini. Diketahui, pada perdagangan hari ini, saham EMTK bertengger di level Rp540 setelah ditutup dengan kenaikan 8,00%.

Sebagai informasi, Superbank sendiri mencatatkan laba komprehensif sebesar Rp15,2 miliar per 30 September 2024, yang menunjukkan perbaikan signifikan dibandingkan rugi komprehensif sebesar Rp385,9 miliar per 31 Desember 2023.

Kendati demikian, manajemen Superbank tidak dapat memberikan komentar terkait rumor atau spekulasi yang beredar atas kabar rencana IPO. Perusahaan hanya berfokus mendorong pertumbuhan bisnis yang inklusif. 

Selain EMTK, berdasarkan laman resminya, Singtel Alpha Investments Pte Ltd mengempit saham ini sebanyak (20,56%), Grab melalui PT Kudo Teknologi Indonesia (19,26%), AS-DB Holdings Pte. Ltd. (11,58%), dan KakaoBank Corp. (10%).

Meskipun mengalami kerugian, Superbank mencatatkan perkembangan yang signifikan. Hingga kuartal III/2024, perusahaan mencatatkan kerugian bersih sebesar Rp285,74 miliar, meningkat 12,17% YoY. Namun, dana pihak ketiga (DPK) tumbuh pesat mencapai Rp3,2 triliun (+328% YoY), sementara penyaluran kredit meningkat 189% YoY menjadi Rp4,9 triliun. Total aset Superbank juga naik 77% YoY menjadi Rp9,7 triliun.