Suriah Masuk Pusaran Perang Israel Vs Hamas
- Perang antara Israel dan Hamas berpotensi semakin meluas. Hal ini setelah Tel Aviv mengklaim menerima serangan roket dari wilayah Suriah, Selasa 10 Oktober 2023.
Dunia
JAKARTA—Perang antara Israel dan Hamas berpotensi semakin meluas. Hal ini setelah Tel Aviv mengklaim menerima serangan roket dari wilayah Suriah, Selasa 10 Oktober 2023. Sebelumnya Israel juga menerima serangan dari Lebanon yang langsung direspons dengan serangan balasan.
Dikutip dari Reuters, Rabu 11 Oktober 2023, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) melaporkan serangan roket yang meluncur dari Suriah berupaya menargetkan kawasan Israel. Namun Tel Aviv tidak menjelaskan detail terkait serangan tersebut. “Roket-roket itu jatuh di area terbuka,” ujar IDF.
Israel tidak mengungkap korban maupun dampak kerusakan akibat serangan tersebut. Al Jazeera melaporkan Israel langsung melepaskan mortar dan artileri ke Suriah sebagai respons balasan. Hingga kini belum ada konfirmasi dari Israel maupun Suriah mengenai hal tersebut.
Sebelumnya Israel mengaku mendapatkan serangan dari arah Lebanon hari Minggu 8 Oktober 2023. Serangan itu menghantam posisi militer Israel di kawasan peternakan Sheeba. Tel Aviv langsung membalasnya dengan seragan udara hingga menewaskan empat anggota Hizbullah pada Senin 9 Oktober 2023.
- Klasemen Akhir Medali Asian Games 2023
- Transisi Energi, 1 Juta Pekerja Industri Batu Bara Global Potensi Kena PHK
- Sutradara dan Pemeran Viu Original Series I Don't Love Him Beberkan Fakta Ini
Ini memicu serangan lanjutan dari Hizbullah lewat peluncuran roket ke utara Israel. Serangan itu menargetkan fasilitas militer di perbatasan Israel. Selain Hamas, kelompok Hizbullah asal Lebanon memang menjadi rival utama Tel Aviv.
Hizbullah dan Suriah sendiri merupakan kawan dekat Iran, negara yang selama ini menopang militan Hamas. Belum lama ini Israel mengancam akan memporak-porandakan Jalur Gaza menyusul serangan dari Hamas dan sekutunya.
Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengatakan pihaknya telah melancarkan perlawanan hingga mengontrol Jalur Gaza, markas Hamas sekaligus titik api peperangan. Menurut Gallant, Hamas akan menyesali serangannya ke Israel.
“Anda telah melihat konsekuensinya, dan Anda akan melihat perubahannya. Hamas menginginkan perubahan di Gaza, hal ini akan berubah 180 derajat dari apa yang mereka bayangkan. Gaza tidak akan pernah kembali seperti semula,” ujarnya.