logo
Pelanggan Memilih Tomat di Sebuah Kios di Dalam Pasar Pagi di Beijing (Reuters/Tingshu Wang)
Nasional

Survei BI Indikasikan Keyakinan Konsumen Selama Maret 2025 Tetap Terjaga

  • Ekspektasi konsumen terhadap kondisi ekonomi enam bulan ke depan, sebagaimana tercermin pada IEK, diperkirakan tetap kuat. BI mencatat, tetap kuatnya IEK bersumber dari seluruh komponennya

Nasional

Amirudin Zuhri

JAKARTA-  Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Maret 2025 tetap berada pada level optimis sebesar 121,1. Hal ini mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi terjaga.

Hal itu terungkap dalam survei konsumen Bank Indonesia (BI) pada Maret 2025. Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso mengatakan tetap terjaganya keyakinan konsumen pada Maret 2025 ditopang oleh Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) yang tetap berada pada level optimistis atau lebih dari sama dengan 100.

“IKE dan IEK masing-masing tercatat sebesar 110,6 dan 131,7, meski lebih rendah apabila dibandingkan dengan indeks bulan sebelumnya yang masing-masing tercatat sebesar 114,2 dan 138,7,” kata Denny Selasa 15 April 2025.

Secara rinci, BI mencatat tetap kuatnya IKE pada Maret 2025 didukung oleh seluruh komponennya, yaitu Indeks Penghasilan Saat Ini (IPSI), Indeks Pembelian Barang Tahan Lama/Durable Goods (IPDG), dan Indeks Ketersediaan Lapangan Kerja (IKLK), yang masing-masing tercatat sebesar 121,3, 110,2, dan 100,3.

Meski seluruh komponen IKE tersebut berada pada level optimitis, tercatat IPSI, IPDG, dan IKLK lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya sebesar 122,7, 113,7, dan 106,2.

“Ekspektasi konsumen terhadap kondisi ekonomi enam bulan ke depan, sebagaimana tercermin pada IEK, diperkirakan tetap kuat. BI mencatat, tetap kuatnya IEK bersumber dari seluruh komponennya,” tambahnya.

Indeks Ekspektasi Penghasilan (IEP), Indeks Ekspektasi Kegiatan Usaha (IEKU), dan Indeks Ekspektasi Ketersediaan Lapangan Kerja (IEKLK) pada Maret 2025 masing-masing tercatat sebesar 137,0, 132,2 dan 125,9, meski lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya sebesar 143,3, 138,6, dan 134,2.

Hasil survei BI juga mencatat rata-rata proporsi pendapatan konsumen untuk konsumsi (average propensity to consume ratio) dan proporsi pembayaran cicilan/utang (debt to income ratio) pada Maret 2025 masing-masing tercatat sebesar 75,3 persen dan 10,8 persen, meningkat dibandingkan dengan proporsi pada bulan sebelumnya yang sebesar 74,7 persen dan 10,6 persen.

Adapun proporsi pendapatan konsumen yang disimpan (saving to income ratio) pada Maret 2025 tercatat sebesar 13,8 persen, sedikit menurun dibandingkan Februari 2025 sebesar 14,7 persen.