Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi Akan Meningkat pada Awal 2022
- BI memproyeksikan pembiayaan pada korporasi akan meningkat dalam tiga bulan ke depan atau sampai dengan Februari 2022.
Nasional
JAKARTA – Hasil survei Bank Indonesia (BI) pada November 2021 menyatakan pembiayaan untuk korporasi akan meningkat dalam tiga bulan ke depan atau sampai dengan Februari 2022.
Hal tersebut terindikasi dari meningkatnya Saldo Bersih Tertimbang (SBT) pada November 2021 sebesar 2,9% menjadi 23,8% jika dibandingkan dengan SBT di bulan sebelumnya sebesar 20,9% per Oktober 2021.
Adapun alasan peningkatan kebutuhan pembiayaan tersebut seperti yang disampaikan oleh responden di antaranya adalah untuk mendukung aktivitas operasional sebesar 85,9%, membayar kewajiban jatuh tempo sebesar 37,8%, serta mendukung pemulihan domestik sebesar 33,6%.
- Perusahaan Batu Bara Milik Hary Tanoe, Bhakti Coal Resources Tunjuk 2 Kontraktor Baru
- Temas (TMAS) Kembali Jual Unit Kapal ke Perusahaan Afiliasi Senilai Rp25 Miliar
- Keren! Pertama di Indonesia, LRT Jabodebek Buatan Lokal Dioperasikan Tanpa Masinis
Pembiayaan yang diproyeksikan akan mengalami peningkatan sampai dengan Februari 2022 adalah pembiayaan yang bersumber dari pinjaman perbankan dalam negeri (kredit baru), pemanfaatan pelonggaran tarik, dan dari pinjaman induk.
Sementara, untuk pembiayaan yang bersumber dari dana sendiri yang juga masih menjadi sumber pembiayaan utama dalam kegiatan usaha justru mengalami perlambatan menjadi 55,5% per November 2021 dibandingkan pada bulan sebelumnya sebesar 55,8% per oktober 2021.
Survei yang dilakukan dalam rangka mendukung program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) akibat dampak pandemi tersebut juga menyebutkan bahwa kebutuhan pembiayaan pada rumah tangga terpantau masih terbatas.
- Intip Bocoran Spesifikasi iPhone 14 dengan Kamera 48 MP dan RAM 8 GB
- UMP Jakarta 2022 Naik 5,1 Persen, Apindo Akan Gugat Anies
- Sudah Tayang, Ini Link Nonton Drakor Snowdrop yang Dibintangi Jisoo BLACKPINK Tanpa di Drakorindo
Hal tersebut tercermin dari data responden rumah tangga yang menyatakan melakukan penambahan utang pada November 2021 sebesar 7,4%, atau lebih rendah 1,2% dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 8,6% per Oktober 2021.
Adapun sumber pembiayaaan pada November 2021 tercatat mayoritas bersumber dari bank umum dengan pangsa pasar sebesar 38,9%, atau sedikit lebih tinggi dibandingkan pada bulan sebelumnya sebesar 37,9% di bulan oktober 2021.
Sumber pembiayaan alternatif lainnya yang menjadi pilihan para responden rumah tangga adalah koperasi sebesar 18,6%, leasing sebesar 12,4%, dan teman atau kerabat dengan presentase pangsa sebesar 9,7%.