Survei BI: Kegiatan Dunia Usaha Kuartal IV-2021 Tumbuh Positif
- Terdapat sejumlah indikasi pertumbuhan positif pada kegiatan dunia usaha dalam negeri.
Industri
JAKARTA – Bank Indonesia (BI) merilis hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) sepanjang kuartal IV-2021. Pada periode tersebut, terdapat sejumlah indikasi pertumbuhan positif pada kegiatan dunia usaha dalam negeri.
Direktur Eksekutif sekaligus Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono menyatakan hal ini tercermin dari nilai Saldo Bersih Tertimbang (SBT) sebesar 7,10%. Angka ini meningkat signifikan dari SBT pada kuartal IV-2020 yang berada pada minus 3,90%.
Menurutnya, peningkatan kinerja usaha terindikasi pada sektor industri pengolahan, perdagangan, hotel dan restoran dan pengangkutan, serta komunikasi yang didorong oleh meningkatnya permintaan sejalan dengan pelonggaran kebijakan pembatasan mobilitas di berbagai daerah dan berbagai perayaan di akhir tahun.
- Ramai Investasi NFT dan Bitcoin, DJP Kebut Skema Pajak Kripto
- Bandara Kertajati Disiapkan Jadi Pusat Logistik dan Tempat Pemeliharaan Pesawat
- Produksi Lampaui Target, Kilang Balikpapan Pertamina Bisa Tekan Defisit Migas Rp38 Triliun
Sejalan dengan perkembangan kegiatan usaha, kapasitas produksi terpakai pada triwulan-IV 2021 tercatat sebesar 72,6%, sedikit lebih rendah dari 73,3% pada triwulan sebelumnya, namun lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan IV-2020 senilai 71,96%.
“Penggunaan tenaga kerja diindikasikan membaik meski masih dalam fase kontraksi,” ujarnya dikutip dari keterangan resmi, Minggu, 16 Januari 2022.
Sementara itu, lanjut Erwin, kondisi keuangan dunia usaha juga terindikasi membaik dibandingkan dengan kondisi pada periode sebelumnya. Baik dari aspek likuiditas maupun rentabilitas, didukung oleh akses pembiayaan yang lebih mudah.
Pada kuartal pertama tahun ini, responden memprakirakan kegiatan usaha akan meningkat dengan SBT sebesar 9,39%. Peningkatan tersebut bersumber dari beberapa sektor utama yang mencatat kinerja positif.
Optimisme tersebut terutama akan terjadi pada sektor pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan dan perikanan, sejalan dengan periode panen raya tanaman bahan makanan, serta sektor industri pengolahan seiring dengan perkiraan meningkatnya permintaan.