<p>Sutriani Kamal mengecek tanaman hidroponik di kebunnya yang berada di atas atap rumahnya kawasan Sudimara Barat, Kecamatan Ciledug, Tangerang Selatan, Rabu, 14 Oktober 2020.  Berkat ketelatenannya membudidayakan sayuran, Sutriani bersama suaminya sukses meraup untung dari hasil panen sayuran hidroponik sekitar Rp 5 juta setiap bulannya. Hasil panen yang hanya dipasarkan sekitaran lingkungan dan para UMKM di Kecamatan Ciledug sangat membantu perekonomian keluarganya dimasa pandemi. Pembeli dapat memanen atau memilih sendiri sayuran yang diinginkan dengan harga yang terjangkau Rp4 ribu per ikatnya. Foto: Panji Asmoro/TrenAsia</p>
Nasional

Survei BI: Kegiatan Usaha Meningkat di Kuartal I-2022 Didongkrak Sektor Pertanian hingga Perikanan

  • Hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) pada kuartal I 2022 telah dilaporakan Bank Indonesia. Terjadi peningkatan Kegiatan Dunia Usaha yang terlihat dari Nilai Saldo Tertimbang (SBT) sebesar 8,71 %. Pada kuartal IV 2021 Nilai Saldo Tertimbang sebesar 7,10 %.

Nasional

Agnes Yohana Simamora

JAKARTA –  Hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) pada kuartal I 2022 telah dilaporakan Bank Indonesia.  Terjadi peningkatan Kegiatan Dunia Usaha yang terlihat dari Nilai Saldo Tertimbang (SBT) sebesar 8,71 %. Pada kuartal IV 2021 Nilai Saldo Tertimbang sebesar 7,10 %.

Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono mengatakan, perkembangan kinerja kegiatan usaha tersebut didorong oleh sektor pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan, dan perikanan sebesar (SBT 2,40%).

“Ada pula dorongan dari subsektor Tanaman Bahan Makanan dan Industri Pengelolahan sebesar ( SBT 0,84 %),” ujarnya dalam keterangan tertulis, Sabtu, 15 April 2022.

Tidak hanya itu saja terjadi perkembangan sektor perdagangan, perhotelan dan restoran sebesar (SBT 1,21 %), pertambangan dan penggalian sebesar (SBT 0,71 %) serta mayoritas kondisi keuangan perusahaan terbilang baik pada kuartal I-2022. Salah satu faktor yang memicu hal tersebut pandemi COVID-19 semakin membaik.

Subsektor Tanaman Bahan Makanan (Tabama) membuat peningkatan melalui pola historis panen di awal tahun dan kebijakan pemerintah dalam mendorong luas dan produktivitas lahan.

Untuk sektor industri pengelolahan, peningkatannya didorong oleh subsektor makanan, minuman, tembakau, tekstil, barang kulit, dan alas kaki.

Sektor pertambangan dan penggalian juga meningkat karena subsektor pertambangan tanpa migas mendapat dukungan positif dan didukung oleh ketersediaan sarana produksi dan pemintaan domestik meningkat.

Sejalan dengan meningkatnya kegiatan usaha, tenaga kerja pun membaik dibandingkan dengan kuartal IV- 2021, dari -1,89 % menjadi -1,44 % walaupun dalam fase kontraksi.

Pada kuartal II 2022, responden memperkirakan peningkatan kegiatan usaha berlanjut dengan SBT 23,24%. Peningkatan tersebut dipengaruhi oleh sektor pertambangan dan penggalian, sektor industri pengelolahan, serta sektor perdagangan.