Ilustrasi aset kripto.
Fintech

Survei: Bitcoin jadi Aset Potensial Pelindung Nilai Jika AS Gagal Bayar Utang

  • Survei tersebut diprakarsai oleh Bloomberg yang menyasar 637 responden pada rentang 8-12 Mei. Para responden terdiri dari investor ritel dan profesional.

Fintech

Idham Nur Indrajaya

JAKARTA - Sebuah survei menginformasikan bahwa kripto Bitcoin menjadi salah satu aset potensial untuk dimanfaatkan sebagai pelindung nilai jika Amerika Serikat (AS) gagal membayar utangnya.

Survei tersebut diprakarsai oleh Bloomberg yang menyasar 637 responden pada rentang 8-12 Mei. Para responden terdiri dari investor ritel dan profesional.

Survei ini dilakukan dengan meminta para responden untuk memilih aset yang sekiranya dinilai mereka potensial sebagai lindung nilai tatkala AS gagal membayar utangnya.

Bitcoin masuk ke dalam jajaran tiga besar aset paling potensial menurut para responden bersama dengan emas dan treasury AS.

51,7% investor profesional dan 45,7% investor ritel memilih emas sebagai aset paling potensial untuk mengamankan tabungan ketika potensi gagal bayar utang AS bermuara menjadi kenyataan.

Sementara itu, treasury AS dipilih oleh 14% investor profesional dan 15,1% investor ritel, sedangkan Bitcoin dipilih oleh 7,8% investor profesional dan 11,3% investor ritel. Bitcoin mengalahkan dolar AS, yen Jepang, dan Swiss Franc dalam survei ini.

Untuk diketahui, pada awal Mei 2023, Menteri Keuangan AS Janet Yellen mengingatkan bahwa AS berisiko mengalami kegagalan dalam membayar utang setelah 1 Juni jika batas utang tidak ditangguhkan atau dinaikkan.

Presiden AS Joe Biden bahkan mengatakan bahwa seluruh dunia akan berada dalam masalah jika negeri Paman Sam gagal membayar utangnya.

Ia pun melakukan pertemuan dengan anggota DPR AS untuk mendiskusikan kenaikan plafon utang AS untuk menghindari bencana, namun diskusi tersebut belum menemui kesepakatan.