Para pasangan Capres-Cawapres tengah melakukan penandatanganan deklarasi pemilu damai dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Sentra Penegakan Hukum Terpadu (Gakkumdu), Senin 27 November 2023
Nasional

Survei: Media Sosial jadi Sumber Informasi Utama dalam Pemilu 2024

  • Menurut data Populix, kualitas kepemimpinan (82%), visi dan kebijakan yang jelas (76%), kecerdasan (76%), kemampuan memecahkan masalah (72%), dan integritas (69%) menjadi karakteristik utama yang dinilai oleh pemilih.

Nasional

Ananda Astri Dianka

JAKARTA – Survei Populix memotret platform media sosial menjadi sumber informasi utama bagi sebagian besar masyarakat. Dalam ranah online ini, terjadi diskusi dinamis dan pertukaran wawasan politik. 

Selain itu, keluarga, lingkungan sosial, kegiatan kampanye, dan komunitas juga turut memainkan peran penting dalam membentuk pandangan pemilih terhadap kandidat. Namun, skeptisisme tetap muncul di kalangan kedua generasi dikarenakan narasi pemberitaan di media massa, observasi langsung, dan diskusi lokal termasuk dengan keluarga, kolega, dan teman. 

Kesenjangan antara realita dan janji kampanye, kampanye yang dianggap tidak sehat, serta kurangnya transparansi informasi menjadi faktor utama yang memicu skeptisisme ini. “Dampaknya, muncul partisipasi selektif dalam pemilu dan pertimbangan untuk golput,” kata Vivi Zabkie, Head of Social Research Populix, Rabu 24 Januari 2024.

Baca Juga: Pemilih Pemula Wajib Tahu! Ini Berkas yang Harus Dibawa Saat ke TPS

Selain perbedaan generasional, faktor-faktor lain yang mempengaruhi keputusan pemilih antara lain status sosial-ekonomi, suku dan budaya, tingkat pendidikan, dan usia. Setiap faktor ini memiliki dampak unik dalam membentuk preferensi politik dan perilaku pemilih. 

Dalam menyongsong pemilu yang akan datang, pemahaman mendalam terhadap perbedaan aspirasi dan faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pemilih menjadi kunci strategis bagi para kandidat dan tim kampanye mereka. 

Dengan demikian, dapat diciptakan pendekatan yang lebih tepat sasaran untuk mencapai dukungan yang lebih luas dari masyarakat Indonesia. Menurut data Populix, kualitas kepemimpinan (82%), visi dan kebijakan yang jelas (76%), kecerdasan (76%), kemampuan memecahkan masalah (72%), dan integritas (69%) menjadi karakteristik utama yang dinilai oleh pemilih. 

Kualitas kepemimpinan, kecerdasan, serta visi dan kebijakan yang jelas sangat diutamakan oleh kalangan menengah dalam memilih seorang presiden. Di sisi lain, masyarakat Chinese-Indo dan non-Muslim mencari presiden yang dapat diandalkan, tanpa memandang agama atau ras.