<p>Ribuan driver ojak online yang tergabung dalam Gerakan Aksi Roda Dua (GARDA) melakukan longmarch menuju istana di Jalan Merdeka Barat,  Jakarta. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Komunitas

Survei Mitra Ojol: Soal Permenhub Suspensi, Gojek Lebih Adil Ketimbang Grab

  • Berdasarkan hasil survei, aturan ini telah menciptakan unsur keadilan dan transparansi dalam hubungan kemitraan antara mitra driver dan perusahaan aplikasi.

Komunitas
Drean Muhyil Ihsan

Drean Muhyil Ihsan

Author

SURABAYA – Mayoritas mitra pengemudi ojek online (ojol) menilai Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) terkait sistem suspensi terbilang sudah sangat adil dan transparan. Hal ini mendorong pengemudi ojol bisa mencari nafkah dengan tenang.

Research Institute of Socio-Economic Development (RISED) mengkaji efektivitas Permenhub Nomor 12/2019 tentang Perlindungan Keselamatan Pengguna Sepeda Motor yang Digunakan untuk Kepentingan Masyarakat. Berdasarkan hasil survei, aturan ini telah menciptakan unsur keadilan dan transparansi dalam hubungan kemitraan antara mitra driver dan perusahaan aplikasi.

Ketua Tim Peneliti RISED yang juga Ekonom Universitas Airlangga (Unair) Rumayya Batubara mengatakan ada dua manfaat utama dari aturan Permenhub tersebut yang dirasakan oleh mitra driver roda dua. Manfaatnya adalah peningkatan aspek keselamatan dan sistem suspensi yang lebih adil.

“Aturan main yang jelas dan pemenuhan hak mitra adalah hal yang mutlak harus ditaati oleh perusahaan aplikasi untuk melindungi tidak hanya mitra, namun juga pengguna jasa,” kata dia dalam keterangan resmi yang diterima TrenAsia.com, Selasa 8 September 2020.

Menurut dia, dampak positif keberadaan aturan ini juga merupakan bentuk kehadiran negara yang memastikan pemenuhan hak mitra pengemudi dan keberlangsungan industri transportasi daring.

“Apalagi, model kemitraan dan suspensi ini termasuk salah satu materi utama yang sering diutarakan mitra driver roda dua selain tarif,” kata Rumayya.

Pengemudi GoRide menggunakan sekat pelindung saat uji coba penggunaannya pada armada Gojek di Jakarta, Rabu 10 Juni 2020. Pada layanan roda dua GoRide yang kembali beroperasi di DKI Jakarta pada masa PSBB Transisi, mulai minggu ini Gojek melakukan uji coba penggunaan sekat pelindung yang berfungsi meminimalisasi penyebaran COVID-19 melalui droplet setelah sebelumnya sekat pelindung telah diuji coba pada armada roda empat GoCar. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia

Gojek Lebih Adil

Hasil survei RISED terungkap sebanyak 82% pengemudi roda dua Gojek menganggap sistem suspensi yang ada di perusahaan asal Indonesia itu lebih adil setelah adanya Permenhub. Angka ini lebih tinggi dibandingkan dengan mitra roda dua Grab yang yang menunjukkan angka 76% terhadap kepuasan sistem suspensi di perusahaan asal Singapura tersebut lebih adil setelah adanya Permenhub.

Tidak hanya itu, sebanyak 71% mitra roda dua Gojek dan 54% mitra roda dua Grab juga menganggap aplikator transparan terkait aturan suspensi sejak berlakunya Permenhub tersebut.

Rumayya menjelaskan, pemenuhan hak mitra adalah salah satu aspek yang paling penting dalam Permenhub No.12/2019. Tingginya kepercayaan mitra driver ojol, baik Gojek dan Grab, bahwa peraturan tersebut telah menciptakan sistem yang adil bagi mereka adalah sebuah dampak positif yang patut diapresiasi.

“Peraturan yang adil dan bisa menguntungkan kedua belah pihak kami percaya bisa membantu industri ini berkembang dan memberikan sumbangan positif terhadap ekonomi bangsa,” tutur Rumayya.

Survei dilakukan kepada 3.200 mitra ojol Grab dan Gojek dengan pembagian 1.600 untuk masing-masing perusahaan. Metode deskriptif dipilih dalam survei pada akhir tahun lalu di 16 kota besar, termasuk Jabodetabek, Palembang, Surabaya, dan Makassar.

Mitra Driver Grab Bike mengenakan sekat pembatas penumpang saat peresmian pengoperasian kembali ojek online (ojol) dalam mengangkut penumpang di Bekasi, Jawa Barat, Kamis, 9 Juli 2020. Grab Indonesia sebagai salah satu Platform penyedia layanan transportasi online menghadirkan GrabProtect dilengkapi dengan fitur keamanan, peralatan kebersihan, serta aturan keamanan terbaru yang menjadi standar terbaik dalam industri ride-hailing untuk menghadapi Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) di Kota Bekasi. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia

Fakta-fakta Lain Temuan Survei RISED:

1. Mitra ojol lebih tenang menjalankan order

  • 78% mitra ojol Gojek dan 62% mitra Grab mengatakan sistem suspensi yang baru membuat mereka semakin nyaman menjalankan pemesanan.
  • Lebih banyak mitra ojol Gojek (96%) yang memahami fasilitas naik banding (appeal) yang disediakan aplikator dibandingkan dengan mitra Grab (85%).

2. Kemungkinan kecurangan semakin mengecil sehingga peluang mendapatkan penghasilan lebih adil

  • Mayoritas mitra menganggap perbaikan sistem suspensi di aplikator dianggap efektif memberantas kecurangan. Sebanyak 83% mitra ojol Gojek dan 71% mitra Grab memiliki anggapan tersebut.
  • Lebih banyak mitra ojol Gojek (89%) yang memandang aplikator sangat tegas dalam menindak fake GPS, dibandingkan dengan mitra Grab (74%) yang berpandangan serupa.
  • Mayoritas mitra merasakan ketegasan aplikator dalam menindak aplikasi mod. Mitra ojol Gojek (86%) merasa aplikator sangat tegas dalam menindak kecurangan “Aplikasi mod”, lebih tinggi dari anggapan mitra Grab (72%).
  • Ketegasan aplikator dalam menindak kecurangan “root HP” juga dirasakan oleh 86% mitra ojol Gojek dan 72% mitra Grab.

3. Mitra ojol lebih bisa berkomunikasi dengan aplikator

  • Sebanyak 87% mitra ojol Gojek merasa metode pertemuan langsung (kopdar) efektif untuk menyampaikan informasi terkait perbaikan sistem suspensi. Angka tersebut jauh lebih tinggi dibanding anggapan mitra roda-dua Grab (22%) terhadap metode pertemuan langsung. (SKO)