Survei Penjualan Eceran BI Agustus 2023 Tumbuh 1,3 Persen Secara Tahunan
- Bank Indonesia (BI) membeberkan hasil survei kinerja penjualan eceran secara tahunan diprakirakan tetap kuat pada Agustus 2023. Hal tersebut tecermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) Agustus 2023 sebesar 204,4, atau tumbuh positif sebesar 1,3% year-on-year (yoy) secara tahunan.
Makroekonomi
JAKARTA – Bank Indonesia (BI) membeberkan hasil survei kinerja penjualan eceran secara tahunan diprakirakan tetap kuat pada Agustus 2023. Hal tersebut tecermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) Agustus 2023 sebesar 204,4, atau tumbuh positif sebesar 1,3% year-on-year (yoy) secara tahunan.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengatakan, kuatnya kinerja penjualan eceran tersebut didorong oleh Subkelompok Sandang yang meningkat, serta perbaikan Kelompok Bahan Bakar Kendaraan Bermotor, Perlengkapan Rumah Tangga Lainnya, Barang Lainnya, serta Suku Cadang dan Aksesori.
“Secara bulanan, penjualan eceran diprakirakan tumbuh positif sebesar 0,5% (mtm), lebih baik dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang terkontraksi sebesar 8,8% (mtm),” papar Erwin dalam siaran pers dikutip Senin 11 September 2023.
- Tank Abram Tunda Debut di Perang Ukraina
- KTT G20 India Hindari Kutuk Rusia, Upayakan Perdamaian di Ukraina
- Rilis Pekan Ini, Apa Saja yang Baru dari Seri iPhone 15?
Lebih rinci, kata Erwin, perkembangan tersebut didorong oleh Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau serta Suku Cadang dan Aksesori yang meningkat, serta Perlengkapan Rumah Tangga Lainnya yang tetap kuat sejalan dengan kenaikan permintaan berkenaan dengan acara tahunan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia.
“Pada Agustus 2023, penjualan eceran pada beberapa kota cakupan survei tercatat tetap tumbuh meski melambat secara tahunan, sementara secara bulanan meningkat. Secara tahunan, peningkatan pertumbuhan terutama tercatat di Kota Jakarta (10,3%, yoy), Banjarmasin (3,8%, yoy),dan Makassar (16,5%, yoy),” terang Erwin.
Selain kota tersebut, hasil survei BI juga mencatat bahwa beberapa kota tercatat melambat, yaitu Kota Bandung (1,7%, yoy) dan Medan (41,1%, yoy). Secara bulanan, kinerja penjualan meningkat pada Kota Surabaya (3,2%, mtm) dan Semarang (termasuk Purwokerto) (0,7%, mtm) setelah terkontraksi pada bulan sebelumnya.
Tumbuh Tahunan Juli Positif
Meskipun begitu, pada Juli 2023, IPR tercatat sebesar 203,3 atau secara tahunan tumbuh positif sebesar 1,6% (yoy). Perkembangan ini didukung oleh Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau, serta Subkelompok Sandang yang tetap tumbuh positif.
Erwin menjelaskan secara bulanan, penjualan eceran mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 8,8% (mtm), terutama dari Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau yang mengalami kontraksi, serta Kelompok Bahan Bakar Kendaraan Bermotor yang tumbuh melambat sejalan dengan normalisasi aktivitas masyarakat setelah periode liburan sekolah dan cuti bersama Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Iduladha 1444 H.
Prakiraan Penjualan ke Depan
“Responden memprakirakan penjualan relatif stabil pada Oktober 2023 (3 bulan yad), namun diprakirakan turun pada Januari 2024 (6 bulan yad). Indeks Ekspektasi Penjualan (IEP) Oktober 2023 tercatat sebesar133,2, atau stabil dari 133,4 pada periode sebelumnya,” papar Erwin.
Erwin menjelaskan bahwa hasil survei, IEP Januari 2024 tercatat 137,1, lebih rendah dibandingkan 149,9 pada bulan sebelumnya (Grafik 6).Penurunan IEP Januari 2024 diprakirakan sejalan dengan kembali normalnya aktivitas masyarakat pasca HBKN Natal dan libur akhir tahun.
Prakiraan Harga ke Depan
Erwin memaparkan bahwa dari ari sisi harga, tekanan inflasi pada Oktober 2023 dan Januari 2024 (3 dan 6 bulan yad) diprakirakan meningkat.
“Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) Oktober 2023 dan Januari 2024 sesuai pola musiman, masing-masing tercatat sebesar 118,7 dan 134,0, lebih tinggi dari periode sebelumnya yang sebesar 115,9 dan 130,0,” ujar Erwin.
Ia mengatakan, berdasarkan hasil survei, peningkatan harga pada Januari 2024 diprakirakan didorong oleh kenaikan harga barang yang umum terjadi pada awal tahun