Suasana gedung dan perkantoran diambil dari kawasan SCBD Jakarta, Senin, 21 Maret 2022. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia
Industri

Survey BI: Permintaan Pembiayaan Korporasi Meningkat Pada Maret

  • Kepala Grup Departemen Komunikasi dan Direktur BI Junanto Herdiawan menyatakan peningkatan tersebut didorong oleh sektor industri pengolahan, transportasi, pergudangan, penyediaan mamin, terutama untuk mendukung aktivitas operasional, mendukung pemulihan permintaan domestik dan membayar kewajiban jatuh tempo.
Industri
Yosi Winosa

Yosi Winosa

Author

JAKARTA -Kebutuhan pembiayaan korporasi pada Maret 2022 terindikasi meningkat dibandingkan bulan sebelumnya. Hal tersebut tercermin dari Saldo Bersih Tertimbang(SBT) sebesar 15,6%, lebih tinggi dari SBT Februari 2022 sebesar 14,3%.

Kepala Grup Departemen Komunikasi dan Direktur BI Junanto Herdiawan menyatakan peningkatan tersebut didorong oleh sektor industri pengolahan, transportasi, pergudangan, penyediaan mamin, terutama untuk mendukung aktivitas operasional, mendukung pemulihan permintaan domestik dan membayar kewajiban jatuh tempo.

“Responden menginformasikan mayoritas pembiayaan tersebut masih bersumber dari dana sendiri (59%), disusul pemanfaatan fasilitas kelonggaran tarik (15,6%), dan pinjaman dari perusahaan induk (9,8%),” kata dia dalam laman resmi dikutip Rabu, 20 April 2022.

Pada Maret 2022, penyaluran kredit baru juga terindikasi meningkat dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Faktor utama yang memengaruhi perkiraan meningkatnya penyaluran kredit baru tersebut yaitu permintaan pembiayaan dari nasabah, serta prospek kondisi moneter dan ekonomi ke depan. 

Penyaluran kredit baru terindikasi meningkat pada seluruh kategori bank dan pada seluruh jenis kredit kecuali KPR. Hal ini tercermin dari SBT sebesar 87%, dibanding bulan sebelumnya 74,5%. Sementara itu, untuk keseluruhan periode triwulan I 2022, penawaran penyaluran kredit baru diperkirakan tumbuh melambat dibandingkan triwulan sebelumnya, tercermin dari SBT sebesar 52,9%, dari kuartal sebelumnya 74,3%.

Sementara untuk kebutuhan pembiayaan baru oleh rumah tangga turun pada Maret 2022, dimana hanya 9,2% total responden berencana menambah utang, dibanding bulan sebelumnya 10,7% total responden. Mayoritas rumah tangga memilih Bank Umum sebagai sumber utama penambahan pembiayaan, dengan jenis pembiayaan paling banyak yang diajukan mayoritas berupa Kredit Multi Guna.