Survey Sebut Mayoritas Gen Z Lebih Pilih Wirausaha Dibanding Jadi Pekerja, Ini Penjelasannya
- Sebuah survey menemukan bahwa Gen Z lebih memilih menjadi wirausaha dibandingkan pekerja.
Gaya Hidup
JAKARTA- Sebuah survey menemukan bahwa Gen Z lebih memilih menjadi wirausaha dibandingkan pekerja. Hal ini dikarenakan generasi ini mendambakan fleksibilitas dan tujuan di tempat kerja.
Dalam penelitian yang dilakukan Zen Bussines yang bermarkas di Austin, Texas mendapati 93% Gen Z memilih untuk membuat bisnis sendiri.
Lebih rinci, penelitian yang melibatkan 1000 Gen Z berusia 15 hingga 25 tahun di AS ini menunjukkan bahwa 84% di antara mereka memilih kewirausahaan sebagai 12 jalur karir yang paling menarik. Kemudian 75% dari mereka memilih untuk menjadi pengusaha.
Dalam penelitian yang dilakukan juga menyatakan ketidakpuasan Gen Z terhadap Karya Tradisional. Pasalnya, kebanyakan dari mereka mendambakan lingkungan kerja yang lebih sehat, fleksibel, namun tetap sejahtera.
- Daftar Menteri dan Wakil Menteri Baru Jokowi Jelang 2024
- Humpuss Maritim (HUMI) Bidik Layanan Jasa Kemaritiman Paling Utama di Indonesia
- Jokowi Resmi Lantik Ketua Relawan Projo jadi Menkominfo
"Beberapa dari mereka beranggapan para senior menciptakan budaya kerja formal. Karenanya, mereka berpikir untuk menciptakan tempat kerja sendiri," ujar pengamat terkait Gen Z, Corey Seemiller sebagaimana dikutip dari Yahoo News Senin, 17 Januari 2023.
Corey menambahkan, pemikiran Gen Z yang berupaya membuat tempat kerja sendiri merupakan pola yang baru dibandingkan generasi sebelumnya. Perlu dicatat, gagasan untuk menciptakan lapangan kerja terakhir tampak pada 1930-an.
"1930-an adalah terakhir kali kita melihat gerakan semacam ini, semangat kewirausahaan pada tingkat yang luar biasa ini," tambah Corey.
Melihat Perubahan Dunia
Lebih lanjut, studi yang dilakukan Zen Bussiness mengatakan Gen Z saat ini melihat dunia secara berbeda. Lebih dari setengah Gen Z yang disurvei menggambarkan diri mereka sebagai neurodivergent. Ini merupakan kondisi dimana sesorang cenderung memiliki sistem berpikir yang berbeda.
Menurut Survey, orang-orang seperti itu lebih cocok untuk berwirausaha daripada karier tradisional.
Kondisi inilah yang membuat 72% para generasi yang disebut dengan Zoomers ini berpikir bahwa jalur karir tradisional yang terbuka untuk orang tua mereka tidak lagi terbuka untuk mereka,"
Kemudian, 86% lainnya mengatakan bahwa mereka tidak dapat lagi mengandalkan strategi lama yang sama untuk maju dalam karier mereka. Sedangkan 90% mengatakan mereka ingin menciptakan sesuatu yang baru dan lebih baik untuk dunia.
Kelas Pekerja Baru
Dalam praktiknya, menjadi wirausaha tak selalu membuat usaha sendiri. Ledakan jumlah konten kreator adalah tanda bahwa para Zoomers menciptakan pekerjaannya sendiri.
Dalam temuan, 84% dari para GenZ menempatkan kreator sebagai karir yang mudah dilakukan. Diikuti oleh membuat bisnis sendiri yakni 78%.
Ini menandakan bahwa bagi para Zoomers, media sosial menciptakan kelas pengusaha baru yang disebut kreator. Pasalnya, ketika produksi konten mulai dibayar, hal itu berubah menjadi bisnis.
Dari segi wirausaha, 80% zoomers mengatakan generasi mereka memiliki keterampilan yang lebih baik untuk mengejar kewirausahaan daripada generasi orang tua mereka. Bahkan beberapa diantaranya mengatakan bahwa generasi mereka merupakan "Si Paling Wirausaha" di antara lainnya.