<p>Emiten properti PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) / Suryainternusa.com</p>
Industri

Surya Semesta Internusa Bangun Subang Smartpolitan di Pelabuhan Patimban

  • Emiten properti dan konstruksi PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) melalui anak usaha PT Suryacipta Swadaya segera membangun Subang Smartpolitan.

Industri
Sukirno

Sukirno

Author

JAKARTA – Emiten properti dan konstruksi PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) melalui anak usaha PT Suryacipta Swadaya segera membangun Subang Smartpolitan.

Presiden Direktur PT Surya Semesta Internusa Tbk, Johannes Suriadjaja, mengatakan pembangunan tahap I seluas 400 hektare akan dimulai dari total luas lahan seluas 2.700 hektare.

“Pembangunan ini berbarengan dengan segera beroperasinya Pelabuhan Patimban dan akses tol,” kata dia dalam acara groundbreaking proyek ini, dilansir Antara, Rabu, 18 November 2020.

Johannes mengaku beberapa calon investor dari sejumlah negara telah menyatakan minatnya untuk berinvestasi di kawasan Smartpolitan.

Subang Smartpolitan, jelas Johannes merupakan proyek strategis yang terletak di kawasan bisnis dan ekonomi masa depan di Jawa Barat yang tercakup dalam Rebana Metropolitan.

Proyek infrastruktur Pelabuhan Patimban, Subang, Jawa Barat. / Kppip.go.id
Kawasan Rebana

Rebana Metropolitan merupakan kawasan yang diprediksi akan menjadi masa depan Jawa Barat yang meliputi area di 6 kabupaten dan 1 kota yaitu Kabupaten Sumedang, Subang, Majalengka, Indramayu, Kuningan, Cirebon dan Kota Cirebon.

“Terbangunnya infrastruktur strategis utama seperti jalan tol, bandara dan pelabuhan laut akan semakin meningkatkan perekonomian di Rebana Metropolitan, sehingga lokasi Subang Smartpolitan menjadi lebih strategis karena berada di jantung pengembangan bisnis dan ekonomi masa depan di Jawa Barat dan menjadi destinasi baru investasi di Indonesia,” tambah Johannes.

Pembangunan Subang Smartpolitan, menurut Johannes Suriadjaja, menjadi bentuk komitmen untuk ikut meningkatkan laju perekonomian daerah.

“Targetnya selain dapat menyerap tenaga kerja lokal juga dapat berkontribusi terhadap perekonomian Kabupaten Subang dan Provinsi Jawa Barat,” jelasnya.

Johannes menambahkan, targetnya di kawasan itu akan hadir perusahaan dari sektor otomotif, consumer goods, pharma & medical equipment, high precision industries, IT, logistik, dan sebagainya.

“Saat ini, nama-nama perusahaan multinasional belum dapat diungkapkan secara detail karena terikat perjanjian kerahasiaan (non-disclosure agreement),” jelasnya.

Dalam acara tersebut juga dilakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MOU) antara PT Suryacipta Swadaya dengan calon tenant di Subang Smartpolitan. Adapun penandatanganan MOU tersebut dengan industri dari bidang otomotif dan logistik merupakan suatu bentuk animo positif terhadap Subang Smartpolitan.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat menjadi relawan uji klinis fase 3 vaksin COVID-19 buatan Sinovac pada Agustus 2020 / Facebook @mochamadridwankamil
Kawasan Terpadu

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan Subang Smartpolitan sebagai kota baru harus memiliki tiga nilai. Ketiga nilai tersebut yakni live, work, and play atau dapat diartikan semua aktivitas harus bisa dilaksanakan di kawasan tersebut.

“Baik itu bekerja, belajar, bermain semua fasilitas itu harus tersedia di dalam kawasan agar penghuninya nyaman,” kata Ridwan Kamil.

Ridwan Kamil juga mengingatkan agar desain pembangunannya dipersiapkan dengan matang menekan commuting cost.

Bupati Subang Ruhimat berharap hadirnya Subang Smartpolitan akan mampu menyerap angka pengangguran di wilayahnya yang demikian tinggi.

Johannes sendiri mengatakan apabila pembangunan rampung diperkirakan akan membutuhkan 5.000 tenaga kerja di kawasan itu.

“Tidak hanya tenaga kerja, namun Subang Smartpolitan juga akan menyediakan lahan bagi UMKM setempat,” jelasnya. (SKO)