Ilustrasi kredit online atau pinjaman online (pinjol), peer to peer (P2P) lending resmi / OJK
Fintech

Susah Cari Pinjol? Ini 7 Alasan Fintech P2P Lending Tolak Pengajuan Pinjaman

  • Kehadiran penyelenggara financial technology (fintech) peer-to-peer (P2P) lending membuat masyarakat memiliki banyak pilihan sumber pendanaan.
Fintech
Ananda Astri Dianka

Ananda Astri Dianka

Author

JAKARTA – Kehadiran penyelenggara financial technology (fintech) peer-to-peer (P2P) lending membuat masyarakat memiliki banyak pilihan sumber pendanaan. 

Selain lebih ramah terhadap konsumen ritel, P2P lending juga menawarkan proses pengajuan dengan syarat yang mudah dan cepat. Akan tetapi, kemudahan cara dan syarat peminjaman tak lantas membuat setiap pinjaman akan selalau diterima.

Ada kalanya, P2P lending tidak menyetujui pengajuan nasabah karena beberapa alasan yang terkadang tidak disebutkan. Berikut ini alasan kenapa pengajuan pinjaman dana ditolak oleh jasa fintech pendanaan, mengutip dari laman Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI), Selasa 28 September 2021:

Buruknya Riwayat Kredit

Semua riwayat pinjaman masyarakat baik melalui bank maupun nonbank dimiliki oleh Bank Indonesia, juga dalam sistem OJK. Catatan kredit atau peminjaman dana ini juga memengaruhi kelayakan nasabah untuk menerima pinjaman kali ini. 

Riwayat kredit yang buruk ditunjukkan, misalnya, saat Nasabah telat membayar atau bahkan mangkir dalam pelunasan pinjaman. BI checking dapat menjadi penentu pengajuan nasabah akan disetujui atau tidak. Apabila DBR (Debt Burden Ratio) ada di tingkat yang tinggi pada riwayat kredit nasabah, pihak fintech pendanaan akan meragukan pertanggungjawaban nasabah dalam pelunasan pinjaman.

Berkas Persyaratan Tidak Lengkap atau Tidak Jelas

Terkadang, beberapa nasabah meremehkan persyaratan pengajuan dana karena terkesan terlalu mudah dan sederhana. Padahal, kelengkapan dan detail dari berkas dan data persyaratan yang diminta sangatlah penting.

Penyedia jasa pinjaman fintech pendanaan butuh informasi nasabah dengan rinci sebagai upaya pengelolaan risiko. Karenanya, pihak calon peminjam dana sangat perlu mengikuti alur pengajuan dana dengan teliti dan akurat.

Setelah menyiapkan kelengkapan berkas persyaratan, perhatikan kejelasan foto dokumen, seperti KTP, NPWP, atau slip gaji. Hindari foto yang blur hingga tulisan tidak terbaca, karena berakibat pada penolakan pengajuan. 

Jumlah Pinjaman Melebihi Limit

Jumlah pinjaman dana yang melebihi limit berpotensi ditolak oleh platform fintech pendanaan. Alasannya, berbeda dengan pinjaman melalui bank atau lembaga lain, pinjaman online melalui fintech pendanaan memberlakukan limit yang lebih rendah. 

Penentuan limit disesuaikan dengan kapasitas keuangan calon peminjam dana yang dilihat dari slip gaji, bukti penghasilan, maupun riwayat kredit. Karena itu, sebelum mengajukan pinjaman, periksa limit platform yang bersangkutan, dan ajukan sesuai dengan maksimal limit yang ditentukan.

Pekerjaan atau Pendapatan Tidak Stabil

Stabilitas pekerjaan maupun pendapatan calon peminjam dana menjadi tolak ukur penyedia jasa fintech pendanaan. Dengan kondisi tersebut, artinya nasabah akan membayar pinjaman tepat waktu dan tanpa masalah ke depannya. Di beberapa bank, terdapat syarat setidaknya telah bekerja selama 1 tahun.

Apabila terjadi perpindahan tempat kerja kurang dari satu tahun, persetujuan pengajuan cukup sulit nantinya. Namun, apabila nasabah seorang freelancer atau pengusaha, pastikan untuk menyediakan berkas keuangan misalnya bukti pajak atau pendapatan lainnya.

Nama Pemilik Rekening dan Peminjam Tidak Sama

Adanya perbedaan nama rekening dan peminjam juga kadang dianggap berisiko yang besar bagi fintech atau penyedia layanan pinjaman. Pasalnya, tak jarang terjadi trik penipuan yang menggunakan modus pemalsuan data.

Kasus ini sering kali terjadi pada pasangan suami istri, misalnya, pinjaman dana dilakukan atas nama suami, tetapi rekening yang tercantum atas istri. Untuk mengurangi kerugian kedua belah pihak, berikan data diri dengan akurat berdasarkan identitas sendiri.

Domisili Nasabah di Luar Jangkauan Layanan

Beberapa layanan pinjaman online memiliki wilayah akses layanan yang terbatas di beberapa wilayah saja. Artinya, jika nasabah tinggal di luar area layanan maka bisa jadi, pengajuan pinjaman dana ditolak.

Hal ini dapat di atas dengan memeriksa informasi dan profil penyedia pinjaman online terkait dengan jangkauan wilayah akses. Lebih baik jika menggunakan jasa pinjaman yang memiliki kantor di dekat dengan domisili nasabah.

Nomor Tidak Dapat Dihubungi

Jangan heran pengajuan pinjaman dana ditolak jika nomor telepon yang dicantumkan sudah tidak aktif atau bukan nomor yang nasabah gunakan saat ini. Pihak platform fintech akan mengecek keaslian nomor dengan melakukan panggilan sebelum menyetujui pinjaman dana nasabah.

Karena itu, setelah mengajukan pinjaman pastikan nomor nasabah aktif dan siap dihubungi untuk tahap verifikasi. Pihak platform akan melakukan panggilan untuk konfirmasi kesesuaian data pemohon. Berikan juga nomor darurat sebagai pilihan lain agar pengajuan nasabah berpotensi diterima.