Suspensi Dibuka Setelah Rilis Laporan Keuangan, Saham BULL Langsung Anjlok
- Menurut data RTI Business, Selasa, 4 Juli 2023, saham BULL ditutup melemah 9,09% pada sesi I perdagangan di posisi Rp90 perlembar setelah sebelumnya dibuka di level Rp101 perlembar.
Bursa Saham
JAKARTA - Saham PT Buana Lintas Lautan Tbk (BULL) langsung anjlok pada sesi I perdagangan hari ini, Selasa, 4 Juli 2023, bersamaan dengan suspensi yang sudah dibuka Bursa Efek Indonesia (BEI) setelah perseroan merilis laporan keuangan.
Menurut data RTI Business, Selasa, 4 Juli 2023, saham BULL ditutup melemah 9,09% pada sesi I perdagangan di posisi Rp90 perlembar setelah sebelumnya dibuka di level Rp101 perlembar.
Terhitung dari kurun waktu satu hari hingga lima tahun terakhir, saham BULL sendiri terpantau berada di zona merah. Secara year-to-date (ytd), saham BULL sudah mengalami koreksi hingga 49,44%.
- Juara 3 Dunia, Nilai Ekonomi Syariah Indonesia Tahun 2022 Tembus Rp2.375 Triliun
- Terapkan Aspek Sosial dalam Semangat ESG, United Tractors (UNTR) Raih Penghargaan Tempat Kerja Terbaik di Asia
- Israel Serang Jenin Palestina, Lima Orang Tewas
Pada perdagangan hari ini, suspensi yang dikenakan BULL oleh BEI telah dibuka karena pihak perseroan sudah memenuhi kewajiban untuk laporan keuangan dan melakukan pembayaran denda atas keterlambatan perilisan laporan tersebut.
Dikutip TrenAsia.com dari keterbukaan informasi BEI, disebutkan bahwa bursa memutuskan untuk mencabut penghentian sementara perdagangan saham perseroan mulai sesi I perdagangan hari ini, Selasa, 4 Juli 2023.
"Mempertimbangkan bahwa PT Buana Lintas Lautan Tbk telah melakukan pemenuhan atas kewajiban penyampaian laporan keuangan berikut pembayaran denda atas keterlambatan penyampaian laporan keuangan periode 31 Desember 2022, maka bursa memutuskan untuk mencabut penghentian sementara perdagangan efek perseroan di pasar reguler dan tunai, mulai sesi I perdagangan hari Selasa, tanggal 4 Juli 2023," tulis pengumuman BEI.
Menurut laporan keuangan yang baru saja dirilis, Buana Lintas Lautan masih mencatatkan kerugian bersih pada tahun 2022.
Akan tetapi, angkanya menyusut dari US$230,91 juta (Rp3,46 triliun dalam asumsi kurs Rp15.000 per-dolar Amerika Serikat/AS) pada tahun 2021 menjadi US$43,38 juta (Rp650,7 miliar) pada 2022.
Kerugian BULL menyusut walaupun pendapatan yang ditoreh perseroan mengalami penurunan 36,4% secara tahunan atau year-on-year (yoy) dari US$179,03 juta (Rp268,54 triliun) menjadi US$113,84 juta (Rp1,7 triliun).
Hal tersebut disebabkan oleh di antaranya oleh keuntungan kurs mata uang nonfungsional yang melonjak 422% yoy dari US$512,86 ribu (Rp7,69 miliar) menjadi US$2,68 juta (Rp40,2 miliar).
Kemudian, setelah sebelumnya mencatat penurunan revaluasi kapal senilai US$87,58 juta (Rp1,3 triliun) pada 2021, BULL berhasil membalikkannya menjadi kenaikan dengan mencatat angka sebesar US$14,06 juta (Rp210,9 miliar).
Selain itu, kerugian pelepasan aset tetap pada tahun 2022 pun menyusut 70% yoy dari US$55,01 juta (Rp825,15 miliar) menjadi US$16,16 juta (Rp242,4 miliar).
Selanjutnya, BULL juga tidak lagi mencatat kerugian penurunan nilai goodwill pada tahun 2022 setelah sebelumnya mencetak angka sebesar US$25,55 juta (Rp383,25 miliar).
Ditambah lagi, kerugian lain-lain yang dicatat perseroan pada tahun 2022 pun menyusut 63% yoy dari US$48,5 juta (Rp727,5 miliar) menjadi US$17,91 juta (Rp268,65 miliar).
- Mengenal Yandex, Mesin Pencari Asal Rusia Pesaing Google dan Bing
- 6 Strategi Mengatur Keuangan Keluarga dengan Bijak
- Komitmen ESG, Elnusa Konsisten Tekan Emisi Karbon Lewat Penghijauan
Sementara kerugian bersih BULL menyusut, aset perseroan tercatat anjlok hingga 37% yoy dari US$601,94 juta (Rp9,03 triliun) pada 2021 menjadi US$377,57 juta (Rp5,6 triliun) pada tahun 2022.
Namun, seiring dengan perkembangan tersebut, liabilitas perseroan pun menyusut 47% qoq dari US$490,77 juta (Rp7,36 triliun) menjadi US$258,26 juta (Rp3,87 triliun).
Dengan demikian, ekuitas BULL pada akhir tahun 2022 tercatat sebesar US$119,3 juta (Rp1,78 triliun), naik 7,3% yoy dari US$111,17 juta (Rp1,66 triliun) yang dibukukan pada akhir 2021.