PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN)
Bursa Saham

Suspensi Saham BREN Dibuka Hari Ini

  • Saham BREN telah mengalami suspensi perdagangan selama dua hari. Harga terakhir, emiten Prajogo Pangestu ini diperdagangkan di level Rp11.250 per saham.

Bursa Saham

Alvin Pasza Bagaskara

JAKARTA - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencabut suspensi saham PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) mulai perdagangan sesi pertama pada, Rabu, 29 Mei 2024. Emiten yang bergerak di bidang panas bumi disuspensi oleh sejak 27 Mei 2024.

Informasi pencabutan suspensi disampaikan oleh manajamen BREN. “Maka dengan ini diumumkan bahwa suspensi atas perdagangan Saham PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) di Pasar Reguler dan Pasar Tunai dibuka kembali mulai perdagangan sesi I tanggal 29 Mei 2024,” keterangan manajemen pada Selasa, 28 Mei 2024. 

Saham BREN telah mengalami suspensi perdagangan selama dua hari. Meskipun demikian, Manajemen BEI belum memberikan tanggapan terkait potensi tersebut ketika dimintai konfirmasi.

Hingga saat ini, tidak ada saham yang memenuhi kriteria nomor 10 berdasarkan papan pemantauan khusus. Sebelumnya, perdagangan saham BREN telah disuspensi pada 27 Mei 2024 karena terjadi peningkatan harga kumulatif yang signifikan.

Hal serupa juga terjadi sebelumnya di mana BEI telah melakukan suspensi perdagangan terhadap emiten Prajogo Pangestu ini tepatntya pada Jumat, 3 Mei 2024, yang kemudian dibuka kembali pada Senin, 6 Mei 2024. 

Dari lantai bursa, emiten yang menggunakan kode saham BREN ini diperdagangkan pada level Rp11.250 per saham. Dalam kisaran year to date atau sepanjang tahun ini, nilai sahamnya telah mengalami kenaikan sebesar 50,50%. 

Mengacu harga tersebut, kapitalisasi pasar BREN saat ini mencapai Rp1.505,09 triliun, menjadikannya yang tertinggi di BEI. Emiten ini sendiri memiliki PER sebesar 823,77 kali dan PBVR sebesar 200,69 kali.

Sebelumnya, BEI meminta penjelasan dari BREN mengenai anomali pergerakan harga saham dan penurunan jumlah investor. Pada 31 Maret 2024, jumlah investor BREN mencapai 20.249 pihak, namun mengalami penurunan hampir setengahnya menjadi 11.995 pihak pada 30 April 2024.

Corporate Secretary BREN, Merly, menyatakan bahwa penurunan jumlah investor pada April 2024 disebabkan oleh investor ritel yang mungkin melakukan aksi profit taking ketika harga saham BREN mengalami peningkatan. 

Hal ini juga tercermin dari akumulasi kepemilikan saham oleh investor institusional yang terus meningkat. “Perkiraan kami, kondisi ini terjadi khususnya berkaitan dengan naiknya harga saham akibat masuknya Perseroan ke dalam S&P Global Clean Energy Index & iShares Clean Energy pada tanggal 19 April 2024,” jelasnya. 

BREN di Kancah Global

BREN berhasil menorehkan prestasi setelah berhasil menembus FTSE Global Equity Index Quarterly akan diperbaharui untuk periode Juni 2024. BREN, bagian dari Grup Barito Pacific yang dipimpin oleh Prajogo Pangestu, berhasil masuk ke dalam kategori Large Cap.

Indeks FTSE Global Equity Index merupakan salah satu ukuran terkemuka yang digunakan oleh para investor untuk merumuskan keputusan investasi. Indeks ini mencakup sekitar 19.000 perusahaan publik dari berbagai kategori kapitalisasi pasar, termasuk besar, menengah, kecil, dan mikro, tersebar di 49 negara, termasuk pasar emerging. 

FTSE Russell juga memberikan wawasan berharga kepada investor dalam mengelola konsentrasi dan diversifikasi portofolio investasi mereka. BREN kini menempati peringkat tertinggi dalam kapitalisasi pasar di Indonesia. 

Salah satu faktor pendorong utamanya adalah jarangnya emiten publik di sektor energi terbarukan yang memiliki portofolio yang terdiversifikasi di Indonesia. Baru-baru ini, BREN telah menyelesaikan akuisisi pembangkit listrik tenaga angin Sidrap dengan kapasitas 75 MW, yang melengkapi portofolio panas bumi BREN di Star Energy Geothermal, sehingga total kapasitas terpasang mencapai 886 MW.