<p>Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin, 31 Agustus 2020. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Korporasi

Susul Anak Usaha IPO, Begini Potensi Widodo Makmur Perkasa (WMPP)

  • Perusahaan peternakan terintegrasi PT Widodo Makmur Perkasa Tbk (WMPP) akan IPO dengan melepas 8,3 miliar saham.

Korporasi

Drean Muhyil Ihsan

JAKARTA – Perusahaan peternakan terintegrasi PT Widodo Makmur Perkasa Tbk (WMPP) tengah masuk pada fase pembentukan harga alias bookbuilding setelah anak usahanya, PT Widodo Makmur Unggas Tbk (WMUU) sukses melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) beberapa waktu lalu.

Berdasarkan prospektusnya, perseroan bakal melepas 8.333.333.300 lembar saham dengan nilai nominal Rp20 dan mematok harga pelaksanaan sebesar Rp160 – Rp220 per lembar. Sehingga, perseroan berpotensi meraup dana hingga Rp1,83 triliun lewat aksi korporasi tersebut.

Jika sesuai rencana, penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) perseroan akan dilaksanakan pada 22 – 24 November 2021. Sedangkan, perkiraan pencatatan perdana di BEI dijadwalkan pada 26 November 2021.

Pada gelaran tersebut, perseroan telah menunjuk PT BRI Danareksa Sekuritas, PT CIMB Niaga Sekuritas, PT DBS Vicker Sekuritas Indonesia, dan PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia sebagai penjamin pelaksana efek (underwriter).

Widodo Makmur Perkasa adalah salah satu perusahaan peternakan terintegrasi terbesar di Indonesia yang berfokus pada ternak sapi dan unggas. Berdiri sebagai peternakan sapi pada 1996, WMPP telah berkembang ke berbagai bisnis lain termasuk perdagangan komoditas pertanian dan perkebunan, serta pengolahan daging. 

Perseroan memperluas peternakan sapi dan pabrik pakan pada 2006 dan membangun rumah potong hewan pertama untuk memasok produk daging di Indonesia pada tahun 2013. 

Sampai saat ini, perseroan terintegrasi secara vertikal (dari pemeliharaan, penyembelihan, dan kemudian ke pengolahan daging) dan terintegrasi secara horizontal (melalui perdagangan komoditas pertanian dan bisnis perkebunan).

Guna mendukung peternakan sapi dan unggas terintegrasi, sekaligus untuk menawarkan berbagai makanan olahan yang komprehensif, WMPP terus memperluas operasi hilir, seperti rumah potong hewan. Adapun penjualan bersih perseroan terutama didorong oleh penjualan di peternakan sapi, unggas dan pengolahan daging.

Menurut Frost & Sullivan, sehubungan dengan bisnis peternakan sapi terintegrasi, Perseroan memiliki kapasitas terbesar dengan 172.000 ekor per tahun dan kapasitas rumah potong terbesar dengan 300 ekor per hari pada Juli 2021. 

Pada tahun 2020, WMPP memegang pangsa pasar sebesar 10,0% dari total impor sapi ke Indonesia, dan 5,5% dari sapi potong di dalam negeri. Masih menurut Frost & Sullivan, perseroan memiliki fasilitas pemotongan unggas terbesar di Giritontro, Wonogiri, dengan kapasitas 12.000 ekor per jam, per Juli 2021. 

Fasilitas peternakan terintegrasi milik WMPP memungkinkan perseroan untuk terus membangun pangsa pasarnya. Tahun lalu, perseroan memegang pangsa pasar 1,1% dari total tonase daging broiler yang dijual ke pasar berdasarkan permintaan nasional.