Jalan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) di Jawa Barat / Dok. Kementerian PUPR
Nasional

Susul Seksi 1, Progres Konstruksi Tol Bocimi Seksi 2 Capai 77 Persen Ditargetkan Rampung Akhir 2022

  • Jalan Tol Ciawi-Sukabumi (Bocimi) memiliki panjang 54 kilometer dengan 4 seksi pengerjaan. Jalan tol ini hadir untuk memberikan dukungan terhadap konektivitas menuju banyak wisata yang terkenal keindahannya di Jawa Barat.

Nasional

Liza Zahara

JAKARTA - Jalan Tol Ciawi-Sukabumi (Bocimi) memiliki panjang 54 kilometer dengan 4 seksi pengerjaan. Jalan tol ini hadir untuk memberikan dukungan terhadap konektivitas menuju banyak wisata yang terkenal keindahannya di Jawa Barat. Mulai dari Pelabuhan Ratu, Ujung Genteng, Geopark Ciletuh, Gunung Gede dan wisata lainnya.

Jalan Tol Bocimi Seksi 1 Ciawi-Cigombong sepanjang 15,35 km sudah beroperasi sejak Desember 2018. Kemudian, seksi 2 Cigombong-Ciladak 11,9 km progres konstruksinya saat ini sudah mencapai 77,43% yang ditargetkan selesai pada akhir 2022.

Untuk seksi 3 Cibadak-Sukabumi Barat sepanjang13,70 km dan seksi 4 Sukabumi Barat-Sukabumi Timur sepanjang 13,05 km.

“Nantinya, secara keseluruhan diharapkan Jalan Tol Bocimi ini dapat memangkas waktu tempuh perjalanan menuju wilayah Sukabumi, seperti akses menuju Pelabuhan Ratu hanya memakan waktu kurang lebuh satu jam. Kemudian, dari Jakarta ke Pelabuhan Ratu hanya menempuh waktu 2,5 jam," tulis Manajemen Badan Pengelola Jalan Tol (BPJT), Rabu, 23 Maret 2022. 

Selanjutnya, waktu tempuh perjalanan dari Sukabumi baik kabupaten maupun kota yang mengarah ke Ciawi juga dapat menghemat waktu 1-2 jam. Saat ini hanya menjadi seperempat saja sehingga menjadi setengah jam perjalanan. 

Jalan Tol Ciawi-Sukabumi dikelola oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT Trans Jabar Tol dengan nilai investasi sebesar Rp11,71 triliun. Ditargetkan 4 seksi jalan tol ini bisa selesai konstruksinya secara keseluruhan pada 2024.

Tujuan dibangunannya Jalan Tol Bocimi untuk mendukung kelancaran akses konektivitas kendaraan salah satunya mengurai kemacetan yang sering terjadi di wilayah utara Sukabumi.

Selain itu, akan memberikan dampak positif juga terhadap perekonomian dan peningkatan usaha di wilayah Jawa Barat, khususnya Bogor maupun Sukabumi.