<p>Susul kebijakan Twitter, Facebook uji fitur baru agar pengguna membaca artikel sebelum membagikannya untuk mencegah tersebarnya berita palsu/twitter.com/facebook</p>

Susul Twitter, Facebook Uji Fitur Baru Agar Pengguna Membaca Artikel Sebelum Membagikannya

  • Susul kebijakan Twitter, Facebook uji fitur baru agar pengguna membaca artikel sebelum membagikannya untuk mencegah tersebarnya berita palsu

Justina Nur Landhiani

Justina Nur Landhiani

Author

JAKARTA – Media sosial Facebook adalah platform yang dirancang untuk berbagi. Meski begitu, kini sering terjadi penggunaan Facebook yang keliru, seperti sering membagikan informasi yang salah, berita palsu, dan sebagainya. Hal ini tentu bisa menjadi masalah besar jika terus dibiarkan.

Dikutip dari Mashable, pada hari Senin lalu, Facebook mengumumkan akan mulai menguji fitur baru yang akan mendorong pengguna untuk benar-benar membaca artikel sebelum mereka membagikannya.

Jika Anda mencoba membagikan tautan artikel berita yang belum Anda buka, Facebook akan menampilkan prompt yang mendorong Anda untuk membukanya dan membacanya. Hal ini dilakukan sebagai tindakan pencegahan tersebarnya berita palsu dan hoax.

Meskipun pengguna belum membaca artikel tersebut, pengguna tetap masih dapat membagikannya dengan mengetuk tombol “Lanjutkan Berbagi”.

Inisiatif Facebook ini menyusul fitur serupa yang mulai diuji Twitter pada Juni 2020. Beberapa bulan kemudian, Twitter menindaklanjuti dengan hasil yang menggembirakan. Menurut perusahaan, penggunanya membuka artikel 40% lebih sering setelah melihat prompt, dan pengguna juga 33 kali lebih sering membuka artikel terlebih dahulu sebelum me-retweet. Akhirnya, beberapa pengguna menyerah tidak jadi melakukan retweet setelah setelah benar-benar membaca artikel tersebut.

Facebook berbeda dari Twitter dalam banyak hal, tetapi hasil Twitter masih menjadi indikator yang layak bahwa dorongan semacam ini akan membuat pengguna berpikir dua kali sebelum membagikan sesuatu yang belum mereka baca.