gripen.jpg
Tekno

Swedia Buka Pintu, Jet Gripen Berpeluang Masuk Perang Ukraina

  • Pemerintah telah memerintahkan kepada angkatan bersenjata Swedia membuat kajian tentang kemungkinan pengiriman Gripen.

Tekno

Amirudin Zuhri

STOCKHOLM- Pemerintah Swedia dilaporkan mulai membuka pintu untuk mengirimkan sejumlah jet tempur JAS 39 Gripen ke Ukraina.

Laporan terkait hal itu pertama kali  muncul pada 12 September 2023. Pemerintah telah memerintahkan kepada angkatan bersenjata Swedia membuat kajian tentang kemungkinan pengiriman Gripen.

Pemerintah ingin mendapat gambaran jelas tentang bagaimana transfer Gripen dapat mempengaruhi kemampuan Swedia. Dan juga seberapa cepat pesawat tersebut dapat diganti dengan yang baru.

Radio SR Swdia mengutip pejabat Swedia yang tidak disebutkan namanya melaporkan,  Kyiv sedang mencari satu divisi pesawat tempur Gripen buatan Saab. Ini setara dengan dengan 16-18 pesawat. Gripen yang akan disumbangkan dari Swedia adalah versi JAS 39C/D . Sedangkan Gripen E yang merupakan generasi baru belum beroperasi dengan Angkatan Udara Swedia. 

Masih membutuhkan waktu lama untuk benar-benar mendapat kepastian apakah pengiriman mungkin dilakukan. Angkatan bersenjata Swedia memiliki waktu hingga awal November untuk melakukan kajian.  Dari hasil kajian tersebut  pemerintah dan parlemen harus melakukan pemungutan suara untuk membuat keputusan akhir.

Jika semua berjalan lancar, Jet Gripen Swedia paling awal dapat terbang di atas Ukraina  pada musim panas 2024. Meskipun ini juga akan bergantung pada kemajuan yang dicapai dalam pelatihan pilot dan pengelola.  Sebelumnya Swedia  berkomitmen untuk menyediakan pelatihan awal bagi pilot Ukraina dan personel penerbangan terkait di JAS 39 Gripen. Tetapi tidak jelas seberapa besar pelatihan tersebut.

Cocok untuk Ukraina

Pembicaraan tentang kemungkinan pengiriman Gripen sudah ada cukup lama. Dan sejumlah pihak menyebut jet satu mesin ini akan sangat cocok untuk Ukraina. Pesawat tempur  ringan tersebut dibuat dengan mempertimbangkan efisiensi dan keandalan tinggi. 

Mesin tunggal turunan F404  yang dibuat dengan lisensi oleh Volvo lebih irit bahan bakar dibandingkan dengan opsi lainnya. Dan jet tempur  memiliki beragam persenjataan yang tersedia dari berbagai negara. Pesawat ini memiliki kinerja yang baik serta radar dan avionic modern. Ukurannya yang  kecil akan mempersulit untuk dikenali secara visual. 

Meskipun fakta desain Swedia ini akan membuat lebih sulit bagi  Amerika dan NATO untuk memasok dan mendukungnya. Namun, anggota NATO lainnya ada yang mengoperasikan jet tempurini.

Royal United Services Institute (RUSI)  beberapa waktu silam juga menilai Gripen lebih pas untuk Ukraina. Namun saat itu lembaga pemikir tersebut meragukan sumber dari Gripen.  Berbeda dengan F-16 yang jauh lebih mudah didapat. Namun jika Swedia bersedia mentransfer sebagian armadanya, pertanyaan itu akan terjawab.

Secara signifikan, Gripen memiliki kemampuan untuk menembakkan rudal udara-ke-udara di luar jangkauan visual Meteor milik MBDA . Kemampuan yang sejauh ini  menjadi masalah besar bagi Ukraina. Jet tempur mereka sejauh ini tidak bisa melawan pesawat Rusia yang sebagian besar beroperasi jauh dari garis depan.  Meteor akan memungkinkan pilot Ukraina untuk melakukan serangan darat  jarak   jauh, sambil tetap bisa menyerang pesawat Rusia.

Meteor memiliki sistem propulsi mengesankan yang terdiri dari bahan bakar padat dengan roket  aliran variabel. Bukan  motor roket tradisional. Ini berarti Meteor dapat mempercepat mesinnya pada berbagai fase penerbangan. Tidak seperti  roket biasa yang menyalurkan seluruh energinya dalam siklus pembakaran terus menerus tanpa modulasi.  Hal ini juga dapat berarti performa kinetik akhir permainan yang lebih baik.  Sesuau  yang mempersulit target  untuk menghindar.

Namun ada sejumlah kendala yang dapat membatalkan potensi transfer Gripen ke Ukraina oleh Swedia. Di dalam negeri ada  kekhawatiran karena jumlah Gripen mereka sendiri terbatas. 

Angkatan Udara Swedia saat ubu memiliki sekitar 94 varian Gripen C/D dan. Mereka berencana untuk tetap mengoperasikan C/D hingga tahun 2030 untuk digantikan dengan varian E. Di bagian lain negara ini juga semakin khwatir dengan ancaman Rusia. 

Menteri Pertahanan Swedia Pal Jonsson pada  Mei 2023 lalu mengatakan, mereka membutuhkan Gripens untuk mempertahankan wilayah sendiri. Namun Swedia membuka diri untuk membiarkan Ukraina menguji Gripen. 

Selain itu ada faktor-faktor lain yang mungkin berdampak. Mesin turunan F404 yang digunakan Gripen  serta sejumlah peralatan lain masih berasal dari Amerika. Ini berarti pengiriman Gripen  harus mendapat persetujuan Amerika. Persetujuan Kongres untuk pengalihan pesawat tersebut akan diperlukan, meskipun seharusnya hal ini tidak menjadi masalah mengingat Amerika telah menyetujui F-16 untuk Ukraina.

Apa yang tidak ditawarkan Gripen dibandingkan F-16 adalah dukungan besar-besaran dan ekosistem pelatihan yang telah berkembang. Fighting Falcon merupakan pesawat tempur barat paling produktif yang beroperasi saat ini. Juga  disertai dengan infrastruktur yang kuat dalam segala hal. 

Seperti diketahui Denmark dan Belanda akan menyumbangkan total 61 unit F-16 ke Ukraina. Sedangkan Amerika akan memimpin langsung pelatihan pilot Ukraina. Para pejabat amerika memperkirakan jet-jet tersebut belum siap untuk bertempur di Ukraina hingga pertengahan tahun 2024. Ini  mengingat jadwal pelatihan serta pertimbangan logistik dan pemeliharaan. 

Namun, The Wall Street Journal baru-baru ini melaporkan  Ukraina diperkirakan akan siap menggunakan jet tersebut pada musim dingin ini.