5c41b0bb5124c97b472c292f.jpeg
Dunia

Swedia Hentikan Ekspor Vodka ke Rusia

  • Meski Rusia dikenal sebagai peminum berat, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan tingkat kecanduan alkohol di negara tersebut berkurang

Dunia

Rizky C. Septania

MOSKOW - Perusahaan minuman keras asal Swedia, Absolut menghentikan ekspor miras jenis Vodka ke Rusia. Hal ini dilakukan setelah Pernod Ricard, perusahaan induk Perancis dari Absolut Company menghadapi gelombang seruan untuk boikot produk Swedia.

"Reaksi selama beberapa hari terakhir jelas mencerminkan peran yang dimainkan Absolut untuk komunitas luasnya di Swedia. Kami juga mengakui kewajiban untuk menjaga karyawan dan mitra kami, kami tidak dapat mengekspos mereka ke kritik besar-besaran dalam segala bentuk," kata Stephanie Durroux, CEO Absolut Company sebagaimana dikutip TrenAsia.com dari Insider Kamis, 20 April 2023.

Dia menambahkan bahwa perusahaan telah secara besar-besaran mengurangi aktivitas bisnisnya sejak Maret 2022 untuk mematuhi sanksi dan melindungi tim lokalnya dari tuduhan pertanggungjawaban pidana sehubungan dengan kebangkrutan yang disengaja.

Sebagai catatan, Pernod Ricard memperoleh 3% dari keseluruhan penjualannya dari pasar Rusia sebelum perang terjadi.

Meski ekspor dihentikan, Rusia tampaknya tak terlalu ambil pusing. Walau miras jenis Vodka identik dengan Rusia yang memiliki kultur dan citra sebagai peminum keras, tampaknya negeri beruang merah tak berpengaruh pada penghentian pasokan dari Absolut Vodka.

Igor Kosarev, presiden serikat produsen produk alkohol, mengatakan bahwa Absolut Vodka hanya mewakili 0,01%  atau 10.000 dekaliter per tahun  dari total konsumsi vodka negara. Pertahunnya, orang Rusia disebut mengkonsumsi Vodka  sebesar 80 juta dekaliter per tahun.

Selain itu, sebuah penemuan menyebutkan bahwa meskipun vodka sangat terkait dengan Rusia, jenis miras tersebut kini bukanlah alkohol favorit negara itu. 

"Kami telah lama menjadi negara bir, bukan negara vodka, meskipun mitos ini terus berlanjut," kata Vadim Drobiz, direktur pusat penelitian pasar alkohol federal dan regional.

Drobiz mengatakan produksi dan konsumsi bir mulai meningkat sejak 1995 dan tumbuh lebih dari lima kali lipat dalam 12 tahun hingga 2007. Sejak itu, bir menjadi alkohol favorit di kalangan orang Rusia. 

Pada Januari 2023, bir menyumbang lebih dari separuh alkohol yang dibeli di Rusia. Sebagai perbandingan, vodka hanya menyumbang 20% ​​dari alkohol yang terjual.

Daria Zhigalina, seorang analis Kontur Market mengatakan bahwa alkohol yang lebih ringan seperti bir dapat dikonsumsi untuk semua kesempatan. Sedangkan alkohol yang lebih kuat seperti vodka biasanya disediakan untuk acara-acara khusus.

Sebagai tambahan informasi, meski Rusia dikenal sebagai peminum berat, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan tingkat kecanduan alkohol di negara tersebut berkurang.  Konsumsi alkohol diketahui  turun 43% dari 2003 hingga 2016.