SWF Indonesia Bakal Jadi Anchor Investor IPO Mitratel
- Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo menyebut Lembaga Pengelola Investasi (LPI) yakni Indonesia Investment Authority (INA) akan ‘ikut andil’ dalam gelaran IPO anak usaha PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) tersebut.
Pasar Modal
JAKARTA – Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengungkapkan perusahaan pengelola dana abadi (sovereign wealth fund/SWF) dari dalam dan luar negeri akan terlibat dalam penawaran umum perdana saham saham (initial public offering/IPO) PT Dayamitra Telekomunikasi alias Mitratel.
Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo menyebut Lembaga Pengelola Investasi (LPI) yakni Indonesia Investment Authority (INA) akan ‘ikut andil’ dalam gelaran IPO anak usaha PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) tersebut.
“[SWF] akan ikut sebagai anchor investor, tapi semuanya tergantung hasil bookbuilding,” ujarnya kepada TrenAsia.com, Senin, 18 Oktober 2021.
- Sinar Mas Land Luncurkan Layanan Drive-Thru Service di BSD City
- Ditinggal Kasai Universal, Bank Aladin Syariah Langsung Kedatangan Sister Company Bank Capital
- Harga Minyak Naik ke Level Tertinggi dalam Beberapa Tahun Saat COVID Mulai Turun
Sementara itu, SVP Corporate Communication & Investor Relation Telkom Indonesia, Ahmad Reza menolak mengomentari keterlibatan Indonesia Investment Authority dalam rencana IPO Mitratel. Ia hanya berharap saham IPO dapat diserap oleh para investor.
“Saat ini kami belum dapat mengungkapkan secara detail siapa investor yang akan masuk. Namun kami harapkan investor yang akan membeli saham Mitratel adalah investor institusional berkualitas, termasuk investor global, di samping juga ritel domestik,” kata dia saat dikonfirmasi.
Mitratel dikabarkan bakal melantai di Bursa pada pertengahan November 2021 dengan melepas sekitar 25% keseluruhan saham. Adapun target pendanaan sekitar US$1 miliar – US$1,4 miliar atau setara Rp14,25 triliun hingga Rp19,95 triliun dengan asumsi kurs Rp14.250 per dolar Amerika Serikat.
Melansir laporan Bloomberg, Mitratel telah menunjuk HSBC Holdings Plc, JPMorgan Chase & Co, dan Morgan Stanley sebagai penjamin emisi efek. Sedangkan, PT Mandiri Sekuritas, PT BRIDanareksa Sekuritas bertindak sebagai underwriter di dalam negeri.
Sebelumnya, Telkom mengumumkan bahwa Mitratel telah merampungkan pembelian 10.050 menara dari Telkomsel dengan rincian 6.050 menara pada 14 Oktober 2020. Kemudian, 4.000 menara pada 31 Agustus 2021.