SWF Jadi Tumpuan Pembangunan Infrastruktur Transportasi
Untuk mendukung perencanaan dan strategi pemerintah di sektor transportasi, pemerintah akan mengoptimalkan fungsi Sovereign Wealth Fund (SWF) atau Lembaga Pengelola Investasi alias LPI.
Industri
JAKARTA – Untuk mendukung perencanaan dan strategi pemerintah di sektor transportasi, pemerintah akan mengoptimalkan fungsi Sovereign Wealth Fund (SWF) atau Lembaga Pengelola Investasi alias LPI.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan LPI akan menjadi alternatif pendanaan sektor transportasi di luar anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN).
“Beberapa proyek infrastruktur transportasi yang perlu dibangun dan tidak bisa mengandalkan APBN murni,” kata Budi Karya Sumadi, dilansir dari Indonesia.go.id, Kamis, 11 Maret 2021.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
SWF Indonesia atau LPI terwujud dengan nama Indonesia Investment Authority (INA) dan jajaran direksinya telah disahkan oleh Presiden RI Joko Widodo pada 16 Februari 2021.
Modal awal LPI disuntikkan oleh Kementerian Keuangan sebesar Rp15 triliun, lalu diharapkan akan terpenuhi pada 2022 sebesar Rp75 triliun. Pemerintah optimistis, dana kelolaan LPI dalam waktu tidak lama akan mencapai US$600 miliar atau sekitar Rp8.000 triliun.
Sementara itu, porsi anggaran pembangunan infrastruktur cukup besar. Kementerian Perhubungan mencatat anggaran pada 2021 jumlahnya mencapai Rp45,1 triliun.
Untuk modal infrastruktur mencapai 51%, sisanya sebanyak 49% dialokasikan untuk subsidi di laut, udara, dan kereta api.
Jumlah tersebut dinilai belum cukup. Oleh karena itu, sejumlah proyek terkait pembangunan infrastruktur di bidang transportasi pada 2021 skema pendanaannya terdiri dari beragam format.
Kombinasi pendanaan itu mulai dari modal syariah, SBN, atau KPBU. Termasuk rencana mengincar dana SWF Indonesia. (SKO)