Tabungan Rp3,5 Miliar Nasabah BNI Hilang, Ini Fakta Menarik di Balik Kasus Tersebut!
- Hilangnya uang milik nasabah Bank Negara Indonesia (BNI) cabang Samarinda, Kalimantan timur diselimuti beberapa fakta menarik.
Nasional
JAKARTA – Hilangnya uang milik nasabah Bank Negara Indonesia (BNI) cabang Samarinda, Kalimantan timur diselimuti beberapa fakta menarik.
Muhammad Asan Ali terkejut ketika mengetahui saldo rekeningnya yang ditabung selama belasan tahun hanya tersisa Rp 490.000 saja. Asan sendiri menabung dari hasil berjualan ikan selama 30 tahun di Pasar Segiri, Samarinda. Belakangan terungkap beberapa fakta menarik tentang hilangnya uang nasabah Bank Negara Indonesia sebesar Rp 3,5 miliyar.
1. Uang nasabah diam-diam ditarik oleh customer service (CS)
Diketahui bahwa uang tabungan Muhammad Asan Ali ditarik diam-diam oleh customer service Bank BNI cabang Samarinda yang bernama Besse Dalla Eka Putri.
- Curhatan PPN 11%, Beralih ke Pertalite Sampai Harus Berjualan Es Batu
- Raih Rating Tertinggi, Ini Sinopsis dan Link Nonton Drakor Tomorrow
- PPN Resmi Naik 11%, Harga Pulsa dan Paket Internet juga Kena Imbas
2. Hingga kini belum semua uang Asan dikembalikan
Dari total Rp 3,5 miliyar uang tabungan Asan yang hilang, ia baru menerima pengembalian uang senilai Rp 2,6 miliyar dalam bentuk deposito. Kabarnya, pengembalian uang itu terpaksa diterima Asan setelah menandatangani perjanjian dengan pihak BNI cabang Samarinda. Hingga kini Asan masih berupaya meminta sisa uang yang belum diganti oleh pihak Bank BNI sebesar Rp 841 juta.
3. Adanya dugaan keterlibatan petinggi Bank BNI cabang Samarinda
Politikus Gerindra Arief Poyuono menduga CS Bank BNI Cabang Samarinda bernama Besse Dalla Eka Putri tidak berbuat sendirian.
"Ini diduga ada keterkaitan petinggi Bank BNI (Samarinda)," kata Arief menanggapi kasus yang menimpa Asan.
Kasus kehilangan saldo rekening maupun saldo deposito sudah marak terjadi baik karena kesalahan nasabah yang tak berhati-hati dalam bertransaksi, kelemahan sistem IT bank, hingga kejahatan yang dilakukan oleh oknum pegawai bank.