<p>Presiden Joko Widodo ketika meninjau kesiapan Asrama Haji yang dibuat jadi rumah sakit (RS) darurat untuk pasien COVID-19. Foto: tangkapan layar Youtube Sekretariat Presiden.</p>
Nasional

Tagihan RS Membengkak, Realisasi PEN pada Akhir 2021 Bisa Mencapai 95 Persen

  • Suahasil Nazara mengatakan bahwa realisasi Program PEN tahun ini bisa mencapai 95% dari pagu anggaran yang ditetapkan sebesar Rp744,77 triliun.

Nasional

Daniel Deha

JAKARTA – Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengatakan bahwa realisasi Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) tahun ini bisa mencapai 95% dari pagu anggaran yang ditetapkan sebesar Rp744,77 triliun.

"Estimasi kami, PEN ini akan terealisasi sekitar 95 persen di akhir tahun nanti," katanya dalam Webinar Economic Outlook Berita Satu, Senin, 22 November 2021.

Sebagai gambaran untuk perbandingan, realisasi program PEN tahun lalu hanya mencapai 82,83% atau sebesar Rp575,8 triliun dari pagu anggaran sebesar Rp695,2 triliun.

Suahasil menerangkan bahwa tingginya realisasi program PEN tahun ini didorong oleh peningkatan pembiayaan rumah sakit untuk penanganan pasien COVID-19 akibat terjadi lonjakan kasus pada Juli 2021 lalu.

Melonjaknya biaya rumah sakit tersebut membuat serapan dana untuk klaster kesehatan pun ikut terkerek karena masih banyak tagihan pengobatan yang belum disalurkan pemerintah kepada pihak Rumah Sakit (RS).

"Kemarin ketika kita didera varian Delta, biaya rumah sakit itu semua ditanggung negara. Ini mengalami peningkatan, kita akan lihat di akhir tahun berapa total tagihannya dan pasti akan kami laporkan," kata Suahasil.

Dia menjelaskan, hingga 19 November 2021, realisasi program PEN telah mencapai Rp495,77 triliun, atau sebesar 66,6% dari pagu anggaran PEN 2021. 

Realisasi tertinggi terjadi di klaster Insentif Usaha atau pajak yang sudah mencapai 99,4% atau sekitar Rp62,47 triliun dari pagu Rp62,83 triliun. Akhir tahun, realisasinya diperkirakan bisa melampaui 100%.

Kemudian, untuk klaster Perlindungan Sosial (Perlinsos) sudah mencapai 75,5% atau sekitar Rp140,5 triliun dari pagu Rp186,64 triliun. Selanjutnya, untuk klaster kesehatan telah terealisasi sebesar Rp135,53 triliun atau 63% dari pagu Rp214,96 triliun.

Selanjutnya, program PEN untuk klaster Program Prioritas telah disalurkan sebesar Rp75,44 triliun atau sekitar 64% dari pagu Rp117,94 triliun, sedangkan untuk dukungan UMKM dan Korporasi mencapai Rp81,83 triliun atau sekitar 50,4% dari pagu Rp162,4 triliun.

Suahasil optimistis bahwa realisasi program PEN dapat terungkit lebih tinggi pada kuartal keempat tahun ini setelah pada kuartal ketiga realisasinya mencapai Rp409,98 triliun. Dengan demikian, APBN 2021 bisa mendorong pemulihan ekonomi lebih dalam.

"APBN 2021 akan tetap kita jalankan agar memberikan dorongan penuh kepada pemulihan ekonomi nasional," ungkapnya.