Tahan Banting, 4 Sektor Industri Ini Diprediksi Tetap Kokoh Meski Dibayangi Resesi
- Adapun sektor yang dimaksud meliputi kesehatan, pemerintahan, komputer dan teknologi informasi, serta pendidikan
Industri
JAKARTA- Kekhawatiran akan terjadinya resesi kian menguat, hal ini ditandai dengan inflasi yang terus melonjak sehingga berdampak pada kekacauan di pasar saham.
Selain itu, sejumlah perusahaan saat ini tengah menghadapi kemungkinan terburuknya yakni pemutusan hubungan kerja, penghentian rekrutmen hingga pembatalan kontrak kerja.
Sejumlah industri tentu saja akan sangat berimbas terhadap resesi. Hal yang paling kentara adalah industri teknologi yang saat ini banyak melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK). Tak hanya itu, tren harga saham menurun diikuti dengan turunnya laba perusahaan.
Mengutip CNBC pada Jumat, 21 Juli 2022, sejumlah industri diprediksi bakal tahan resesi. Hal ini diungkapkan oleh Ekonom asal Universitas Harvard, Karen Dynan.
- Sempat Dikira Tanda Kiamat, Cahaya Aneh di Langit Australia Ternyata Berasal dari Kebun Ganja
- 10 Negara Dengan Harga LPG Paling Tinggi di Dunia
- Indeks Dolar AS Melemah Setelah ECB Naikkan Suku Bunga, Nilai Kurs Rupiah Ditutup Menguat di Level Rp15.013,5 per USD
Karen berkaca pada pandemi COVID-19 yang saatini melanda. Menarik benang merah dari fenomena tersebut, ia menemukan sejumlah pola dan memprediksi ada empat sektor industri yang akan bertahan dari resesi.
Bertahan dari resesi berarti mula menawarkan keamanan kerja meski kondisi ekonomi tengah merosot. Adapun sektor yang dimaksud meliputi kesehatan, pemerintahan, komputer dan teknologi informasi, serta pendidikan.
Sependapat dengan Karen, Ekonom Universitas Johns Hopkins, Laurence Ball menyatakan sektor in tak terdampak terhadap resesi lantaran mereka kurang sensitif terhadap perubahan suku bunga. Selain itu, masyarakat cenderung akan bergantung pada layanan ini.
Ia menambahkan, saat resesi tengah terjadi, akan lebih banyak orang yang akan pergi ke perguruan tinggi untuk meningkatkan kemampuan mereka.
“Orang-orang lebih cenderung pergi ke perguruan tinggi jika pasar kerja buruk. Dan jika Anda lulus dari perguruan tinggi, dan pasar kerja masih terlihat suram, sekolah pascasarjana menjadi jauh lebih menarik,” tambah Ball.