Acara peluncuran program Saving Weeks dari UOB Indonesia di Jakarta, Senin, 2 Desember 2024.
Perbankan

Tahun 2025 Penuh Tantangan, UOB Tetap Optimistis dan Siapkan Sejumlah Strategi

  • Di tengah banyaknya regulasi pemerintah yang baru, UOB Indonesia tetap optimis terhadap prospek consumer banking di Indonesia.

Perbankan

Idham Nur Indrajaya

JAKARTA - Dalam menghadapi tantangan ekonomi seperti kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12%, pungutan Iuran Tapera, penurunan suku bunga, pengetatan likuiditas, dan melemahnya daya beli masyarakat, UOB Indonesia tetap optimis dalam menjalankan bisnis consumer banking di tahun 2025. 

Christina Teh Tan, Consumer Banking Director UOB Indonesia, menegaskan bahwa situasi pasar yang fluktuatif merupakan bagian dari siklus yang telah dikenal baik oleh perusahaan.

“Pasar selalu berjalan dalam siklus, selalu ada ke atas dan ke bawah. Dalam situasi pasar yang menantang, ini menjadi peluang bagi kami untuk meningkatkan layanan kepada pelanggan,” ujar Christina saat ditemui dalam acara peluncuran program Saving Weeks dari UOB Indonesia di Jakarta, Senin, 2 Desember 2024. 

Ia menambahkan, fokus UOB adalah meningkatkan keterlibatan dengan pelanggan, memahami kebutuhan mereka, serta menyediakan produk dan layanan yang relevan.

Fokus Produk Unggulan untuk Semua Segmen

Christina menjelaskan, UOB Indonesia memiliki berbagai produk unggulan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan di berbagai tahap kehidupan. 

Produk-produk tersebut meliputi kartu kredit, Cash Plus (pinjaman tunai), tabungan, manajemen kekayaan, dana investasi, obligasi, foreign exchange (FX), serta kredit pemilikan rumah.

“Kami memastikan bahwa di setiap tahap kehidupan pelanggan, kami memiliki produk yang dapat memenuhi kebutuhan mereka. Semua produk ini sama-sama penting, dan kami akan terus berinvestasi untuk meningkatkan layanan pelanggan dengan produk-produk tersebut,” jelas Christina.

Sentimen Positif di Tengah Regulasi Pemerintah

Di tengah banyaknya regulasi pemerintah yang baru, UOB Indonesia tetap optimis terhadap prospek consumer banking di Indonesia. 

“Segala jenis tren pasar dan siklus itu datang dan pergi. Sangat penting bagi kami untuk terus positif dan mendukung pelanggan kami,” ungkapnya.

Keyakinan ini didukung oleh stabilitas dan kekuatan institusional UOB yang telah beroperasi di Indonesia selama lebih dari 30 tahun, dengan dukungan penuh dari kantor pusatnya di Singapura. 

“Pendanaan kami cukup kuat dan stabil, dan kami tetap ingin terus berkembang melalui CASA, deposito, dan produk-produk terstruktur lainnya,” tambah Christina.

Target Ambisius dan Inovasi di Tahun 2025

UOB Indonesia menargetkan pertumbuhan ambisius dengan peningkatan double-digit di tahun 2025. Christina menyebutkan, meskipun angka spesifik tidak dapat diungkapkan, target tersebut mencerminkan ambisi perusahaan untuk terus menjadi salah satu brand asing terkemuka di Indonesia.

Selain target pertumbuhan, UOB juga berkomitmen untuk terus berinovasi. Sebelum 2025, perusahaan berencana meluncurkan fitur self-serve melalui aplikasi TMRW, yang memungkinkan pelanggan berlangganan dan memperoleh reksa dana secara mandiri. 

“Kami juga akan melanjutkan inovasi di bidang kemitraan, promosi, dan kampanye untuk memberikan nilai lebih kepada pelanggan,” jelas Christina.

Dengan pengalaman panjang dan reputasi yang solid, Christina yakin UOB Indonesia mampu mengatasi berbagai tantangan ekonomi. 

“Kami adalah institusi keuangan yang kuat, stabil, dan terpercaya. Ini memberi kami keyakinan untuk terus berkembang dan memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan kami,” ujarnya.