Pekerja memeriksa intalasi panel surya di gedung Dirjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, di Jalan Rasuna Said, Kuningan, Jakarta, Senin, 27 September 2021. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia
Nasional

Tahun Depan Ditarget 100 Persen, Rasio Elektrifikasi Sentuh 99,40 Persen pada Kuartal III-2021

  • Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melaporkan, rasio elektrifikasi naik 0,3% menjadi 99,40% pada kuartal III-2021

Nasional

Ananda Astri Dianka

JAKARTA – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melaporkan, rasio elektrifikasi naik 0,3% menjadi 99,40% pada kuartal III-2021. 

"Kami targetkan seluruh wilayah dan rumah tangga di Indonesia akan terlistriki 100 persen tahun depan," kata Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM Agung Pribadi, dikutip dari laman ESDM, Sabtu 19 November 2021.

Data Kementerian ESDM menunjukkan, hanya Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) yang angka rasio elektrifikasinya di bawah 90%. Bahkan Provinsi Bali sudah memiliki rasio elektrifikasi 100%. 

Guna menggenjot infrastruktur kelistrikan, pemerintah menargetkan adanya penambahan kapasitas pembangkit tenaga listrik EBT mencapai 20.923 MW hingga 2030 nanti. Dalam kurun waktu lima tahun terakhir, penambahan kapasitas pembangkit EBT sebesar 1.469 MW dengan kenaikan rata-rata sebesar 4% per tahunnya.

Terbaru, tambahan kapasitas pembangkit listrik EBT pada Januari hingga September 2021 sebesar 386 Mega Watt (MW). Secara rinci tambahan 386 MW ini berasal dari PLT Air Poso Peaker 2nd Expansion sebesar 130 Mega Watt (MW), 12 unit PLT Mikrohidro 71,26 MW, 2 unit PLT Panas Bumi 55 MW, PLT Bioenergi 19,5 MW, dan PLT Surya Atap 17,88 MW.

Salah satu faktor pendorong pertumbuhan pembangkit EBT adalah tenaga surya maupun air. "Makanya kami tengah fokus mendorong pemanfaatan PLTS, salah satunya melalui PLTS Atap," tegas dia.