Nasional

Tahun Depan, Jokowi Target Rampungkan 9 Bendungan dan 421 Km Jalan Tol

  • Presiden Joko Widodo menargetkan akan merampungkan sebanyak 9 bendungan dan 421 kilometer jalan tol tahun depan.
Nasional
Daniel Deha

Daniel Deha

Author

JAKARTA - Presiden Joko Widodo menargetkan akan merampungkan sebanyak 9 bendungan dan 421 kilometer (km) jalan tol tahun depan guna mengungkit pemulihan ekonomi dan daya saing industri.

Hal itu disampaikan Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Kementerian PUPR Herry Trisaputra Zuna dalam Economic Outlook 2022, Rabu, 24 November 2021.

"Beberapa proyek infrastruktur kami targetkan tahun depan antara lain 9 bendungan dan 421 kilometer jalan tol," katanya dikutip Kamis, 25 November 2021.

Dia menjabarkan, 9 bendungan yang ditargetkan rampung tahun depan antara lain Bendungan Ciawi, Bendungan Sukamahi, Bendungan Margatiga, Bendungan Sadawarna, Bendungan Lolak, Bendungan Semantok, Bendungan Tamblang, Bendungan Beringinsila, dan Bendungan Kuwil Kawangkoan.

Sementara, target 421 km jalan tol meliputi Seksi I Simpang Indralaya-Muara Enim (64 km), Seksi 2 Semarang-Demak (16 km), dan Seksi 2 Ciawi-Sukabumi (12 km).

4 Proyek Strategis

Herry menambahkan, ada empat proyek strategis yang bakal dimulai pengerjaannya tahun depan, yang meliputi bendungan, pembangunan pengendali banjir, jalan dan jembatan, serta flyover.

Tiga bendungan yang mulai dibangun tahun depan antara lain Bendungan Cijurey (Jawa Barat), Bendungan Kedunglanggar (Jawa Tengah), dan Bendungan Kolhua (NTT).

Bersamaan dengan pembangunan bendungan di tiga privinsi tersebut, pemerintah juga sekaligus membangun pengendali banjir.

Kemudian, untuk pembangunan jalan tahun depan meliputi Manado Outer Ring Road III (Sulawesi Utara) dan ruas jalan Membrano-Elelim (Papua).

"Pembangunan jembatan dan flyover diantaranya jembatan Teluk Buton-Kalrik (Kepulauan Riau) dan Flyover Kopo di Jawa Barat," papar Herry.

Herry mengungkapkan penyediaan infrastruktur pada 2022 secara umum akan berfokus pada pelaksanaan optimalisasi, pemeliharaan, operasi dan rehabilitasi, serta preservasi dan revitalisasi.

Selain itu, pemerintah juga fokus untuk penanganan risiko bencana alam, pemulihan ekonomi nasional melalui padat karya dan pengadaan lahan untuk pembangunan non Proyek Strategis Nasional (PSN).

Pada tahun depan, anggaran yang disiapkan sebesar Rp100,5 triliun untuk pembangunan infrastruktur antara lain pembangunan 32 bendungan on going, pembangunan irigasi 5.000 hektar, dan pembangunan jalan sepanjag 354 km.

Kemudian, pembangunan dan duplikasi jembatan 7,3 km, preservawi dan penggantian jembatan sepanjang 116.700 meter, dan pembangunan rusun sebanyak 51.000 unit dan lain sebagainya.