Tahun Ini Bukit Asam Ingin Seimbangkan Penjualan Domestik dan Ekspor
Emiten pelat merah PT Bukit Asam Tbk (PTBA) mengalokasikan penjualan batu bara yang seimbang untuk komposisi domestik dan ekspor pada tahun ini.
Industri
JAKARTA – Emiten pelat merah PT Bukit Asam Tbk (PTBA) mengalokasikan penjualan batu bara yang seimbang untuk komposisi domestik dan ekspor pada tahun ini.
“Sekitar 50 persen untuk komposisi domestik, dan sisanya ekspor,” ujar Adib Ubaidillah Rasyid selaku Plt. Operation Director PTBA dalam konferensi virtual paparan kinerja 2020, akhir pekan lalu.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
Ia mengatakan, penjualan batu bara di dalam negeri dilakukan untuk memenuhi kebutuhan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN. Sementara itu, ekspor penjualan akan menyasar negara Jepang, Taiwan, dan China.
Pada tahun ini, emiten tambang ini juga menargetkan kenaikan volume produksi batu bara kurang lebih 18,95% secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi 29,5 juta ton pada 2021, dari 24,8 juta ton pada 2020.
Adapun sepanjang tahun lalu, angkutan batu bara yang tercatat naik 3% yoy menjadi 23,8 juta ton. Kemudian untuk penjualan batu bara sendiri, juga tercatat lebih tinggi 5% dari target 2020 menjadi 26,1 juta ton.
Disebutkan, perseroan bakal meningkatkan investasi dalam mengembangkan diversifikasi usaha dengan hilirisasi batu bara. Total investasi yang direncanakan pada 2021 untuk sektor tersebut sebesar Rp3,8 triliun.
Adib bilang, saat ini pihaknya tengah menjajaki permintaan dari Chili dan Amerika. “Sekarang masih dalam proses tender,” ujarnya.
Sementara untuk target penjualan batu bara kalori tinggi, ia mengaku akan mengupayakan ada peningkatan pada tahun ini. Kendati tak menyebut angkanya, menurut Adib angkanya tidak jauh berbeda dengan 2020, yakni sebesar 2,8 juta ton.
Negara tujuan yang sebagian besar akan menerima pasokan ini, meliputi Jepang, Taiwan, dan Malaysia.