Ilustrasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
Industri

Tahun Ini, Penghimpunan Dana dari Pasar Modal Bisa Capai Rp108,23 Triliun

  • JAKARTA – Otoritas Jasa Keuangan menilai stabilitas sektor jasa keuangan tetap dalam kondisi terjaga namun dengan kewaspadaan yang terus ditingkatkan. OJK akan terus mengoptimalkan berbagai kebijakan yang telah dikeluarkan untuk mendorong pemulihan ekonomi nasional melalui penguatan peran sektor jasa keuangan. Salah satunya dari daftar pipeline yang akan melakukan penawaran umum. OJK mencatat ada 85 emiten […]

Industri

Issa Almawadi

JAKARTA – Otoritas Jasa Keuangan menilai stabilitas sektor jasa keuangan tetap dalam kondisi terjaga namun dengan kewaspadaan yang terus ditingkatkan. OJK akan terus mengoptimalkan berbagai kebijakan yang telah dikeluarkan untuk mendorong pemulihan ekonomi nasional melalui penguatan peran sektor jasa keuangan.

Salah satunya dari daftar pipeline yang akan melakukan penawaran umum. OJK mencatat ada 85 emiten dengan total penawaran diperkirakan mencapai Rp54,13 triliun hingga sisa tahun ini.

Adapun sepanjang tahun ini hingga 28 Juli 2020, total penhimpunan dana melalui pasar modal telah mencapai Rp54,1 triliun dengan 28 emiten baru.

Artinya, hingga akhir tahun ini, perkiraan total penghimpunan dana dari pasar modal bisa mencapai Rp108,23 triliun.

Melalui siaran pers, Selasa, 4 Agustus 2020, Deputi Komisioner Humas dan Logistik OJK Anto Prabowo menyampaikan, OJK melihat perbaikan data perekonomian serta sentiment positif dari pengembangan vaksin COVID-19 berdampak positif terhadap kinerja pasar keuangan domestik yang menguat pada Juli 2020.

Sampai dengan 30 Juli 2020, pasar saham dan pasar surat berharga negara (SBN) menguat. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik sebesar 4,98% month to date dan yield rata-rata SBN turun sebesar 33,2 bps mtd.

“Penguatan pasar saham tersebut lebih didorong oleh investor domestik, khususnya investor ritel di tengah terjadinya net sell asing yang cukup besar di pasar saham,” ungkap Anto.

Investor asing tercatat melakukan net buy sebesar Rp4,94 triliun month to date. Terdiri dari pasar saham net sell Rp3,85 triliun dan pasar SBN net buy Rp8,79 triliun.

“OJK berkomitmen kuat untuk mendukung program percepatan pemulihan ekonomi nasional dan siap mengeluarkan kebijakan stimulus lanjutan secara terukur dan tepat waktu untuk menjaga momentum pemulihan ekonomi nasional,” imbuh Anto.